H. A. I
Gilsss targetnya sangat-sangat cepat tercapai, bahkan sebelum 24 jam udah tercapai, KBL KBL, Keren Banget Lochh🥰🥰
Yang nunggu cerita ini, absen dulss yuk. Dengan komen domisili kaliannn!!
Guys minta doanya yaa semalem tiba-tiba aku meeing plus batuk-batuk gituu. Takutt bgtt🥺 padahal dari awal ada covid sampe sebelum ini aku gak pernah kayak gini huhu🥺
QUESTION OF THE DAY IS :
1. Lagu yang terngiang-ngiang mulu, lagu apa?
2. Aktor indo favorit?
3. Aktris indo favorit?
4. Suka nontin tv atau main hape?
SPAM BLUE LOVE DULU YUK BESTIE💙💙
Happy reading, dear💗
***
Gadis mengamati mobil Gama yang lama kelamaan hilang tertelan gelapnya malam dengan perasaan yang berkecamuk.
Lalu sekarang ia akan pulang dengan cara seperti apa? Tidak ada seorangpun yang ia kenal di sini, kalaupun ia meminta tolong pada mereka Gadis tidak bisa menjanjiksn keselamatan jiwanya. Sialnya, pasti malam-malam begini tidak akan ada kendaraan umum yang lewat, lagipula sejak kapan kendaraan umum melewati jalanan terbengkalai seperti ini.
"Dia gak akan balik lagi, egonya tinggi!" seru sebuah suara dibelakangnya.
Gadis berbalik menatap cowok yang tadi memperkenalkan diri sebagai Gavin itu. Cowok itu tak ada bedanya dengan Gama, sama-sama menyebalkan bagi Gadis.
Kalau saja dua manusia itu tidak membuat taruhan konyol mana mungkin ia berada disini malam ini.
Gavin tertawa melihat ekspresi Gadis yang seakan-akan akan meledak namun berusaha ditahan itu. "Lo mau pulang?" pancingnya yang sontak langsung mendapat respon yang sangat luar biasa dari Gadis.
"Lo mau anter gue?" tanya Gadis antusias, penuh harap.
Gavin menggelengkan kepalanya hingga membuat Gadis mendengus dengan kesal, lalu apa maksudnya menanyakan perihal tadi, sekarang ia merasa di permainkan.
"Ikut gue," ucap Gavin, cowok itu turun dari motornya, kemudian pamitan pada wanita yang menjadi boncengannya tadi, sebagai salam perpisahannya ia mencium bibir wanita itu sekilas. Iuhh, menjijikan sekali.
Setelahnya Gavin berjalan ke arah Gadis dengan tersenyum lebar, sedangkan Gadis dengan sigap memundurkan langkahnya. Entah cowok macam apa yang ada dihadapannya ini. Yang pasti dia mesum!
"Gue gak gigit, jangan takut," ucapnya dengan tersenyum lebar. Namun senyuman itu tidak sepenuhnya dapat membuat Gadis percaya. Pertanyaannya dimana letak ia tidak boleh takut ketika melihat seorang cowok yang berada di tempat seperti ini, ditambah baru saja ia melakukan hal tidak senonoh di hadapannya seperti tadi.
"Jangan mendekat atau gue teriak," ancam Gadis penuh kewaspadaan. Kedua tangannya memeluki tubuhnya sendiri, seolah menutupi asetnya yang tidak seberapa itu.
Gavin jelas tidak takut, yang ada ia semakin tertantang, karena detik berikutnya cowok itu makin melangkahkan kakinya hingga ... HAP ... tangan Gadis sudah berada digenggamannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] #01 on Badboy [02 juli 2020] #07 on Fiksi Remaja [17 juli 2020] #01 on Baper [19 juli 2020] "Peraturan yang wajib lo ingat kalo mau aman sekolah di sini. Jangan pernah cari tahu siapa itu Gama Mahardika, jangan pernah cari gara...