Satu hal yang sangat penting selain Avengers, yaitu Keluarga.
~Saka___
Gue turun dari motor, lepas helm terus bengong sambil ngeliat dua mobil yang ada di halaman rumah gue.
Mereka kesambet apaan kok bisa pulang jam segini?
"Assalamualaikum." Gue ngucap salam, setelah melepas sepatu, gue masuk ke dalam rumah.
Papah lagi duduk di sofa sambil mangku laptop.
Gue jalan ke dapur mau ngambil minum tapi, malah ketemu Mamah yang lagi masak.
Gue kira setan.
Mamah senyum ke gue.
"Tumben." Gue ngomong sambil ngambil minum di kulkas
"Pasiennya abis?" Gue nanya lagi
Mamah gue cuma ketawa, "Sana ganti baju, terus panggil Abang kamu buat makan." Kata dia.
Setelah minum gue langsung masuk ke kamar, selesai ganti baju gue ke kamar Doni.
Doni lagi duduk di jendela sambil baca buku, padahal ada kursi tapi malah duduk di jendela.
Gue tiduran di kasur nya.
"Makan, Don." Gue ngomong.
Doni cuma diem aja.
"Don?" Gue manggil dia
"Hm."
"Lo akhir-akhir ini ngerasa aneh, nggak?" Gue nanya
"Nggak, biasa aja."
"Kok gue ngerasa aneh ya."
"Lo emang aneh."
Ngomong sama Doni emang bikin ati gosong.
Pintu kamar Doni ke buka, Papah muncul.
Gue sama Doni langsung kompak liat Papah.
"Lagi pada ngapain? Ayo keluar, makan!" Kata dia terus pergi lagi.
Gue bangun, turun dari kasur, lempar bantal ke Doni yang lagi asik baca buku dan segera lari keluar dari kamar.
"Woi!" Doni teriak.
Gue duduk di depan Mamah. Mamah ngeliat gue sambil geleng-geleng kepala.
Tidak lama Doni datang terus duduk di samping gue.
Kepala gue dia pukul pake sendok.
Makan sudah selesai. Sekarang gue lagi duduk di sofa sambil nonton film Spider-Man.
Papah juga duduk di sofa tapi, dia lagi sibuk sama leptop nya.
Semakin sering gue nonton film ini, semakin sadar juga ternyata Peter emang mirip banget sama gue.
"Ganti Sak." Doni datang-datang nyuruh gue buat ganti tayangan Tv.
"Ck! Sana main ps di kamar gue!"
"Seharusnya elo yang sana, punya tv sendiri kok nggak di pake." kata Doni sambil ngerebut remote tv dari tangan gue.
"Khusus buat main ps itu!"
"Yaudah main aja ps, nggak usah nonton Tv."
Doni ganti tayangan nya jadi berita.
Dasar remaja om-om!
Berita di tv lagi bahas tentang kebakaran yang melahap area pertokoan dan juga sebuah restoran kecil, akibat kebakaran itu, 1 orang di nyatakan tewas setelah berusaha menyelamatkan pengunjung restorannya.
Sebanyak 12 mobil pemadam kebakaran di kerahkan dan penyebab kebakaran masih di selidiki oleh polisi.
30 orang lainnya luka-luka, 10 lainnya menderita luka bakar yang cukup parah dan di larikan ke rumah sakit Kartini.
Tiba-tiba Mamah keluar dari kamar nya terus lari-lari sambil ngambil kunci mobil Papah yang ada di samping tv.
"Mamah pergi dulu." kata Namah sambil pake sepatu
"Hati-hati Mah." gue ngomong, Mamah mengangguk lalu beranjak keluar dari rumah.
Gue menoleh ke Papah yang masih aja serius sama laptopnya.
"Pah?" Gue manggil dia
"Kenapa?"
"Saka nanti kalau sudah lulus, harus ngapain?"
Papah gue ngeliat gue sekilas.
"Kerja di perusahaan Papah, mau?"
"Males ah!"
Papah ketawa terus ngeliat gue.
"Semua tergantung kamu. Pikirkan hal-hal yang kamu suka. Papah nggak akan memaksa kamu lagi untuk mengikuti jejak Kakak mu. Tapi ingat juga, Papah nggak akan ngasih warisan Papah secara cuma cuma. Itu artinya, kamu juga harus berusaha mencari rezeki, jangan hanya bisa menikmati rezeki dari orang tua."
Gue diem sebentar.
"Papah.. kesambet?" Dengan polosnya, gue nanya kayak gitu.
"Mulai sekarang kamu harus benar-benar belajar Saka. Jangan dulu pacar-pacaran! Jatuh cinta boleh, pacarannya jangan dulu."
"Berarti nikah boleh dong?" Gue senyam-senyum ke Papah sambil naik-naikin alis
"Nikah nikah! Kencing saja belum lurus mau sok-sok an nikah!"
"Kan katanya nggak boleh pacaran, yaudah nikah aja sekalian."
"Hapus nama kamu dari KK juga sekalian!"
"Tega banget sama darah daging sendiri!"
"Sak, lo udah baca rumor yang beredar di internet tentang elo?" Doni nanya.
"Rumor ?" Gue geleng-geleng.
"1. Hanya menggunakan motor matic ke sekolah, apa benar Saka Depdagri tidak diperlakukan adil?
2. Saka Depdagri tidak memiliki otak yang cemerlang seperti kakak nya, Doni Depdagri.
3. Di sebut tidak memiliki kepintaran seperti kakak nya, benarkah semua perusahaan Depdagri akan di serahkan kepada sang kakak, Doni depdagri?
4. Identitas di ungkap setelah berumur belasan tahun, benarkah Saka Depdagri bukan anak kandung kedua orang tuanya? "Gue melongo.
Gue? Rumor kayak gitu ?
Wah bener-bener para netizen.
Tunggu aja, gue bakal tutup mulut mereka pake jaring laba-laba gue!
~●~
^^SAKA
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKA
Ficção Adolescente-LENGKAP- Maaf! Disini tidak menyediakan kisah cinta remaja SMA karena, Saka tidak boleh pacaran kalau masih SMA. 🛫 : 28 September 2020 🛬 : 26 November 2021