Password Wi-fi

49 8 0
                                    

SAKAGANTENG, huruf besar semua, nggak pake spasi.
~Saka

~•~

Walaupun udah keluar dari rumah sakit, gue masih harus terus ke rumah sakit untuk diperiksa perkembangan kesehatan gue.

Dan hari ini adalah jadwal untuk Check-up.

Setelah selesai konsultasi sama Dokter Grey, gue sama Om Hasan langsung pulang.

Sekarang udah jam 4 sore.

Di dalam mobil gue dapat sms dari Bintang.

Bintang

Saka?
Kamu dimana? Udah keluar dari rumah sakit kok nggak bilang-bilang sih?!
Aku lagi di rumah kamu nih bareng Sidi.

Sidi? Di rumah gue?

Gue kangen banget momen-momen saat Sato masih ada, kita bertiga selalu main bareng, jalan-jalan bareng, makan bareng bahkan tidur pun biasanya bareng kalau bukan di rumah gue berarti di rumah Sato atau di rumah Sidi.

"Om Hasan? Ayo ngebut, ada temen Saka yang nungguin di rumah." Gue ngomong ke Om Hasan.

Om Hasan ngeliat gue sebentar terus geleng-geleng.

"Om nggak bisa ngebut." Katanya.

"80 Km/jam aja, belum ngebut itu." Gue ngomong lagi

"Kamu mau kecelakaan lagi?" Om Hasan nanya.

Gue nyengir.

"Yaudah 100 Km/jam aja."

"Pahala kamu banyak ?" Om Hasan nanya lagi.

"Kok malah nanya pahala sih om?"

"Kan persiapan sebelum beberapa menit lagi kita mati."

Gue ngakak. Om Hasan ternyata bisa ngelawak juga.

Sekitar 20 menit, akhirnya gue sama Om Hasan sampai di rumah.

Om Hasan gue ajak mampir tapi katanya dia nggak bisa sembarangan masuk ke dalam rumah gue, awalnya gue terus bujuk-bujuk dia tapi, Om Hasan nya nggak luluh-luluh juga, jadinya gue harus rela dia pergi.

Setelah Om Hasan pergi, gue langsung masuk ke dalam rumah.

Di ruang tamu ada Sidi sama Bintang yang lagi nonton tv. Gue langsung duduk di depan mereka.

Bintang sama Sidi masih pake seragam sekolah.

Jadi rindu sama seragam gue.

"Darimana? Lama banget." Bintang nanya.

"Habis check-up." Gue jawab

"Kenapa nggak bilang-bilang kalau kamu sudah keluar dari rumah sakit ? Aku tadi sama Sidi habis dari rumah sakit terus kata suster nya kamu sudah pulang seminggu yang lalu." Bintang ngomong lagi.

"Ngabisin bensin aja." Sidi tiba-tiba nyambung.

Gue langsung noleh ke dia.

"Lo nggak ikhlas nganter bintang?" Gue nanya ke Sidi.

"Ikhlas lah!"

"Lha terus kok lo ngomong gitu?"

"Ya kan emang bener, kita berdua habis dari rumah sakit yang jauh terus sampe di sana ternyata lo udah pulang seminggu yang lalu jadi terpaksa gue sama Bintang harus ke rumah lo yang lumayan jauh juga dari rumah sakit, mikir dong!"

"Jadi lo ngambek sama gue?"

"Kayak yang kurang kerjaan aja ngambek sama lo."

"Lo kok malah tambah cerewet sih? Kayak emak-emak tau nggak."

SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang