Terakhir ke makam Sato, kapan?
-Sidi~●~
Pak Sapto mulai menjelaskan materi. Tadi gue udah mikir kalau sepertinya suara Pak Sapto harus gue rekam karena, kalau nggak gue rekam pasti nggak ada yang gue tulis, secara kan Pak Sapto kalau menjelaskan nggak pake tanda baca pokoknya gas terus.
Setelah Pak Sapto menjelaskan gue mau pura-pura izin ke kamar mandi padahal sebenarnya gue mau balik ke kelas buat mencatat materi dari Pak Sapto yang sudah gue rekam sebelumnya.
"Yut?" Gue manggil Yuta yang lagi memperhatikan Pak Sapto memberikan contoh gerakan.
Yuta menoleh ke gue.
"Earphone lo mana? Pinjem dong!" Gue ngomong.
"Di tas, ambil aja." Kata Yuta.
"Oke!"
Gue segera ke Pak Sapto untuk minta izin.
"Pak?"
Pak Sapto menoleh ke gue.
"Saya mau izin ke kamar mandi, boleh?"
"Mau ngapain ?" Pak Sapto nanya
"Mau bantu Avengers alias mau BAB."
"Yasudah sana."
Pak Sapto lanjut lagi memberikan contoh gerakan ke anak-anak lain sedangkan gue langsung ngacir diam-diam ke kelas.
Di kelas nggak ada orang.
Gue langsung ngambil Earphone di tas Yuta, ngambil buku dan polpen di dalam tas lalu mendengarkan penjelasan Pak Sapto sambil di catat. Sesekali rekamannya gue pause supaya enak nyatet nya, nggak keburu-buru.
Pintu kelas tiba-tiba di buka, gue kaget bukan main, ternyata yang masuk Sidi. Gue kiraPak Sapto.
"Ngapain lo?" Sidi nanya sambil jalan ke bangkunya
"Mencatat." kata gue
"Bukannya lo tadi izin mau ke toilet?" Sidi nanya lagi
Gue diem aja.
"Gue laporin lo!"
"Ck! Mulut ember! Kayak perempuan aja lo!" Gue ngomong
"Terserah gue!"
Sidi udah mau pergi tapi gue tahan.
"Woi! Kerja sama dong!"
"Bodo!"
"Mendingan lo bantuin gue, suara Pak Sapto nggak jelas."
"Bukan urusan gue." Setelah ngomong gitu Sidi langsung keluar gitu aja.
Gue ngintip dari jendela, ternyata Sidi nggak laporin gue ke Pak Sapto.
Aman aman!
Gue balik duduk lagi di bangku dan mencatat lagi.
Selesai mencatat gue langsung balik ke lapangan.
Ternyata anak-anak lagi pada istirahat.
Gue nyamperin Pak Sapto yang juga lagi istirahat.
"Ini Pak rangkuman saya." Gue ngomong sambil ngasih buku ke Pak Sapto.
Pak Sapto mendongak, menatap gue sebentar, mengangguk kecil kemudian menerima buku yang gue kasih.
Gue belum pergi, masih nungguin buku gue selesai di baca dan diparaf.
Setelah beberapa saat Pak Sapto mengembalikan buku gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKA
Teen Fiction-LENGKAP- Maaf! Disini tidak menyediakan kisah cinta remaja SMA karena, Saka tidak boleh pacaran kalau masih SMA. 🛫 : 28 September 2020 🛬 : 26 November 2021