4

1K 104 1
                                    

Tubuhku panas dingin, saat nama anakku di sebut sebagai coumload di universitasnya









Byun tao sebagai mahasiswa terbaik dengan nilai IP tertinggi, anak dari byun baekhyun







Siapa yang tak bangga

Bahkan aku harus menangis dengan berita bahagia ini

Saat aku di minta naik ke mimbar menemui anakku












Tatapan tak percaya menyorot padaku

"bagaimana bisa? wajahnya masih tampak muda, usia berapa dia nenikah? Wajahnya tak pantas di sebut ibu? Pasti dia awet muda"













Aku tak mengerti itu pujian atau sindiran

Aku menulikan telingaku

Aku hanya melihat tangis putriku di atas mimbar menyambutku dan memelukku erat













Apa dia malu memiliki ibu sepertiku hingga dia menangis?









"mammy, setelah ini mammy pulang ne"

Apa aku di usir?

Padahal aku tau, setelah ini masih ada acara party.

Aku hanya mengangguk















Aku menaiki taxi karena bus kota penuh

Aku tak memiliki mobil, karena mobil yang aku punya aku berikan pada anak pertamaku untuk kerja

Aku juga tak berniat beli lagi walau aku mampu

Untuk apa? Toh aku tak butuh kendaraan, rumahku dan rumah makanku juga tak jauh hanya beberapa blok saja, cukup jalan kaki










"mammy kok cepat pulang?" Pegawaiku bertanya

"tao menyuruhku pulang"

"..........?"

Aku menatap karyawanku yang bingung

"kenapa?"

"apa mammy tidak foto foto dulu bersama noona tao?" aku menggeleng













"wah"

"kenapa?"

"kris hyung dulu waktu pelulusan wisuda, mammy malah tak boleh pulang, ngajak foto foto dulu, sampai banyak orang mengira mammy pacarnya hyung"








Ya aku mengingatnya
Lalu.....

Aku membandingkan dengan yang sekarang










"tak apa, luhan dan kai masih ada di sana, mereka bisa berfoto bersama"



















"kenapa unnie menyuruh mammy pulang dulu? Kan jadi tak ada foto mammy" protes luhan, wajahnya tampak kesal

"mian, unnie tadi tak berfikir tentang foto, unnie terlalu kawatir pada mammy, wajah mammy pucat, mammy masih sakit, unnie hanya ingin mammy hanya segera istirahat"

"istirahat? Mustahil, kenapa kau masih belum hafal tabiat mammy. Mammy itu gila kerja, walau sakit mammy akan tetap kerja"

Tao menunduk lesu, dia menyadari kesalahannya

"unnie bolehkah aku pulang dulu, aku kawatir dengan keadaan mammy" ijin luhan

"tapi...."

"kai oppa akan menemanimu, lagi pula kris oppa juga perjalanan mau kesini"

































Aku duduk si kursi kasir, kepalaku sangat pusing

Aku menunduk menahan sakitnya

Aku tau tubuhku tak baik baik saja

Tapi pikiranku selalu ingat anak anak













Saat satu pelangganku datang untuk membayar

Aku hanya bisa senyum tanpa mengatakan apapun

Aku hanya menyodorkan bonnya
















Setelah itu

















Aku tak ingat

.
.
.
.
.
.
.
.









Tbc

Maaf bila byk tipo

Mammy BaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang