9

937 89 2
                                    

Makan malam di rumah makan sendiri, bagiku ini lebih menyenangkan dari pada makan di rumah makan orang lain, selain aku memasaknya sendiri tak perlu biaya untuk makan malam bersama orang lain, lagi pula tak ada istimewanya. Bagiku acara makan makan setiap malamnya selalu sama.

Aku menatap dua anak manusia yang berbeda jenis sedang gugup di depanku, bahkan aku tersenyum dengan kelakuan mereka

"kalian kenapa?" tanyaku

"mam kenapa luhan ikut makan? Inikan acara kalian berdua"

"siapa bilang? Mammykan hanya bilang ingin ketemu sehun saem di runah makan kita"

"mam"

"sudah lupakan, langsung saja ya, mammy hanya ingin bertanya, tolong jawab dengan benar" mereka hanya diam "sehun saem kau mencintai putriku bukan?!"

Deg

Keduanya terpaku, terasa tegang

Tak ada jawaban

"sehun saem?"

"the?"

"kau mencintai putriku luhan kan?"

"mammy itu tidak benar" jawab luhan

"kalian berhubungan"

"i iya hubungan tentu saja mam, hubungan kami sebagai mahasiswa dan dosen, bukan begitu saem"

Luhan menginjak kaki sehun

"jangan bohong, mammy tidak buta dengan sikap kalian, jujur saja"

"kami......"

"saem"
















"kami memang berpacaran" pernyataan sehun membuat terluka hati luhan, mulutnya yang menganga di tutup dengan tangan kanannya, bukan ini yang di harapkan luhan

"apa yang saem katakan? Bukankah saem berjanji mau menjadi pacar mammy?"

"apa???"










Ya Tuhan, luhan












"maaf lu aku tak bisa, kau pikir hati ini bisa mudah berbolak balik? Aku mencintaimu"








"kalian dengarkan mammy, urusan pasangan mammy bisa cari sendiri, kau tak perlu bingung bahkan harus mengorbankan kekasihmu pada mammy .....selesaikan ini dengan baik, kalian sudah dewasa. Mammy mau pulang"














"ah ya sehun saem, kau ku undang pada pernikahan kris putra pertamaku"









"putra pertama?"

"aku anak mammy yang ke 3, kris oppa anak pertama mammy, kris oppa menikah dengan tao unnie kakakku yang ke 2"

"hai, kau saja berumur 20 tahun lalu berapa umur kakak pertamamu?"

"25 th"

"25 th? Ah berarti seumuran denganku Tapi mammymu masih tampak muda dan cantik?"
















"tentu saja, usianya masih 20 th, kan sudah pernah ku bilang mammy seusiaku"















"ya tuhan hubungan keluarga macam apa ini?"








"bodoh kau mengatai keluargaku" luhan memukul sehun keras

"eh"

"kalau kau tak suka, kita putus saja"

















"apa? Tidak akan"

.
.
.
.
.













Tbc

Mammy BaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang