Seharian rumah makanku terasa damai
Bukan karena tak ada pembeli
Tapi keberadaan chanyeol yg tiba tiba absen
Aku tersenyum senang, dan nafasku begitu longgar, tak perlu ada kerutan dan rasa sesak lagi
Aku merasa ini lebih baik
Aku merasa sehat
Hanya saja
Hampa
Seperti ada yg hilang
Munafik bila aku telah melupakannya, rasa ini masih sama
Tao mendekatiku dengan membawa map besar
"mammy"
"tao"
"mammy sibuk?"
"tidak, kenapa?"
"bolehkah tao minta tolong? Ini sangat penting, kris oppa meninggalkan berkas penting di rumah, tao di minta mengantarnya sekarang, tapi....tao ada urusan yg penting juga, bisakah mammy antar ini? Tolong"
Aku tersenyum, kemudian meraih map yg d bawa tao "baik lah, mammy bisa, tenang saja"
"trima kasih mam, tao sayang mammy" ada guratan bahagia di sana, aku turut tersenyum, setelah menikah sikapnya tetap sama manjanya
"ya sudah mammy berangkat sekarang"
"mam"
Tao menahan tanganku "di bandara ya mam"
Aku menautkan kedua alisku
"bandara?" kenapa di bandara, bukannya di perusahaan di mana kris bekerja? Apa kris akan keluar akan negri?"ya, map ini harus di serahkan pada tuan chanyeol segera"
"apa?"
"surat penandatanganan kerjasama antara park corp dengan choi corp.....
........serta rencana pertunangan tuan chanyeol dgn choi wendi, mereka akan menikah di amerika akhir tahun ini"
Aku terpaku
Syock
Jadi semua yg berada di dalam map ini adalah masa depan chanyeol?
Mantanku
"mam?"
Aku menatap buram map yg sudah ada di tanganku, ada rasa sesak seketika
Bolehkah aku sekarang menolaknya?
Sungguh aku tak sanggup
Sama saja aku merelakan dia bersama orang lain
Tunggu
Bukankan kenyataanya begitu? Aku sdh di campakkan, kenapa harus takut kehilangan, ya sejak dia memutuskanku aku sudah lepas darinya, bukankah aku terlihat egois?
"mam?"
Suara tao seperti menyadarkanku dari lamunan, aku tersenyum lembut kearahnya
"mammy akan berangkat sekarang"
.
.
.
.
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mammy Baek
General FictionKisah mammy baek membesarkan ke 5 anaknya Kau suka berganti ganti pria, maksudnya itu apa? Kita berpisah karena keputusanmu mengakhiri ini, maka jangan urusi lagi urusanku Sudah saatnya mammy nikah, jangan urus kami terus mam, kami sudah besar Mam k...