5

1K 100 2
                                    

"kris, kau disini? Siapa yang sakit?" kris yg gelisah menatap sendu yg menyapa

"chan"

"siapa yg sakit?" tanyanya lagi

"ibuku"

"kelihatannya ibumu sering sakit" kris mengangguk

"kau......?"

"ne?"

"maksudku kau juga kenapa di rumah sakit?"

"mengantar mamaku kontrol"

"oh"

"kris"

"ya"










"aku melihatnya lagi, dia do bopong oleh laki laki tua masuk IGD"

"dia sakit? Jenguk saja dia, mumpung di sini"

"tidak.....bisa saja dia sakit karena kelelahan melayani pria yang membawanya"

"jangan berburuk sangka, sudah lupakan dia, semakin kau mengingatnya kau takkan bisa move on darinya"

"aku hanya..."

"aku dengar papamu berencarana menjodohmu dengan anak temannya"

"....."

"kenapa tidak kau caba saja itu"





















Chanyeol mendengus kesal

Masalahnya


























Dia masih menyukai mantannya

.
.
.
.

.
.











Tbc













"kau ini....sebenarnya kau membencinnya atau cemburu padanya?"

"entah"

"kau pasti sangat mencintainya"

"ha ha kau seperti peramal"




















Saat aku bangun, aku sadar ini bukan kamarku, seluruh ruangam bernuansa putih, bau obat obstan menyengat hidungku, ah ini artinya aku di rumah sakit















Rumah sakit?!

Ah tidak, kenapa di sini lagi?

Aku benci bau ini

"mammy"







Itu suara anakku














Brug

"hiks mam, tao minta maaf. Tao menyesal, jangan benci tao mam hiks hiks"

Aku memeluk tubuhnya yang di jatuhkannya padaku

"tao?"

"tao salah, harusnya tao menahan mammy lebih lama di kampus, maaf mam"

"ah tak apa, mammy juga tak bisa lama lama meninggalkan rumah makan, mammy memaafkamu"

"mam"

Aku mendongak dan mendapati kris, kai dan luhan

"kalian semua di sini?"

















"kalau begitu ayo pulang"

"MAMMY!!!!"

semua berteriak tak suka














"tidak mammy sakit, mammy harus di sini" tahan kris

"tapi......siapa yang mengurus rumah makan?"

"bisakah mammy tak memikirkan rumah makan?"

"...........?"

"lihatlah kondisi mammy rapuh, mammy butuh istirahat"

"tapi dapur rumah harus terus menyala kris"

"ada kris, kris punya uang banyak untuk mammy, bisakah mammy berhenti"

Aku tersenyum, nenatap putra pertamaku

"kau punya 4 adik, kalau mengharap darimu saja itu tak cukup, bukankah kau juga sebentar lagi menikah? Uangmu nanti juga untuk istrimu"

"mam"

"tak apa  mammy masih kuat"















"kalau begitu kris tak akan menikah, kris hidup untuk mammy saja"

Aku menggeleng keras

Pemikiran macam apa ini

Mudah sekali membatalkan rencana pernikahan yang telah di impikan jauh jauh hari

Aku menatap tao yang tak berhenti menangis













"jangan begitu, kau mematahkan impian seorang gadis, mammy tidak suka. Pernikahan mu tinggal 3 hari lagi, bagaimana bisa kau membatalkannya? Mammy tak ingin anak mammy yang satunya menangis, dengar kau dan tao akan tetap menikah"

"mam"

"tidak ada sanggahan, ini berlaku juga untuk yang lain"

"mam, aku tak akan menikah bila keadaan mammy seperti ini" sahut tao menggenggam jemariku

"mammy akan baik baik saja"
















"tapi mammy tidak suka di sini, bisakah kita pulang"

"mam"












"mammy istirahat di rumah saja"





.
.
.
.
.
.








Tbc

Mammy BaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang