demam dan dugaan Bunda

2.3K 223 21
                                    

Iqbaal pov

Aku sangat senang,ada Vanesha saat aku dan Bandku manggung,sungguh!

Ada semacam caper gitu?
Meskipun aku dan Vanesha sudah berstatus suami istri,tapi hubungan kami seperti orang yang berpacaran.

Masih suka caper,suka malu jika di pandangi lama-lama dan akan salting jika salah satu dari kami saling memuji.

Hari ini Vanesha memakai outfit yang benar-benar pas untuknya,mencerminkan dirinya yang begitu sederhana dan cerdas,selalu cantik dan akan selalu begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Vanesha memakai outfit yang benar-benar pas untuknya,mencerminkan dirinya yang begitu sederhana dan cerdas,selalu cantik dan akan selalu begitu.

Meskipun aku sedikit kecewa karna kami tidak bisa bergandengan tangan di depan publik,tidak bisa menikmati festival musik ini dengan berdekatan,tapi tak apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun aku sedikit kecewa karna kami tidak bisa bergandengan tangan di depan publik,tidak bisa menikmati festival musik ini dengan berdekatan,tapi tak apa.

Aku masih bisa melihatnya tersenyum dari jauh,dia selalu di dekat Bunda,suatu saat aku janji,akan mengajak Vanesha menonton konser musik,bukan di Indonesia,entah itu di Melbourne atau di negara lain,asal kami bisa berdua,kami bisa memiliki ruang berdua tanpa takut dengan publik.

Vanesha pov

Saat ini tanganku tak lepas dari genggaman Bunda,kami menikmati musik bersama,sesekali aku mencuri pandang ke Iqbaal.

Iqbaal dan bandnya sudah tampil beberapa jam yg lalu.

Sekarang kami sama-sama menikmati musik dengan jarak yang cukup jauh,namun bisa saling melihat.

Sekarang kami sama-sama menikmati musik dengan jarak yang cukup jauh,namun bisa saling melihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia bersama tim nya,di dekat Aggy dan Rinrin.

Entahlah sedari tadi aku tidak melihat Enzy,mungkin dia berada di backstage.

"Badan kamu demam nak"ucap Bunda

"Hah"

"Iyah bener kamu demam sayang"kata Bunda lagi

Aku memang sudah merasa tidak enak,badanku rasanya lemas.

"Aku gak papah kog ingsyalloh bun"balasku

"Kita ke hotel aja yaa?"ucap Bunda lagi

Aku menggeleng lemah,acara musiknya belum selesai.

"Acaranya belum selesai bun"balasku

"Iqbaal kan udh tampil,dia akan tampil satu lagu lg,tapi kita gak usah lihat yaa?kita ke hotel sekarang"ucap Bunda dengan mengusap pelipisku,ternyata keringat dingin sudah ada disana.

"Kenapa bun?"tanya Uncle Dani

"Vanesha demam,kita ke hotel sekarang yaa"jawab Bunda

"Okey"kata Uncle

"Aku panggil Ale dulu,ajaklah Vanesha ke belakang dulu bun"lanjut Uncle

Dan sekarang Bunda menggandeng tanganku menuju ke Backstage.

Saat sampai disana,benar!ada Enzy,kedua mata kami saling bertemu,namun Enzy tiba-tiba pergi,aku memperhatikannya sebentar.

"Aneh!kenapa dia tidak segalak waktu di Melbourne?"tanyaku dalam hati

"Bun,Vanesha kenapa?"tanya Iqbaal

"Ah dia demam dek,Bunda ke hotel duluan yaa?biar Vanesha bisa istirahat lebih cepat,nanti sekalian bunda carikan obat"jawab Bunda

Tangan Iqbaal terulur menyentuh kening dan pipiku,lalu dia mengambil tangan kananku dan menciumnya cukup lama

"Eh"

Reflek aku ingin melepas tanganku,namun Iqbaal menahannya

"Gak papah,kamu istirahat yaa?nanti aku susul kamu ke hotel"ucap Iqbaal

"Iyah mas"balasku

"Yaudah,Uncle bawa mobilnya hati-hati,aku nitip Bunda dan Vanesha"ucap Iqbaal

"Iyah Le,kamu sukses yaa manggungnya,keren pokoknya,Uncle bangga sama kamu"balas Uncle

Iqbaal tersenyum,lalu dia menghambur memeluk Uncle Dani.

Lalu kami segera menuju ke parkiran,setelah itu Uncle Dani membawa mobilnya ke Hotel yg sudah Bunda Booking.

                                   ***

Tak butuh waktu lama,kami sudah berada di dalam kamar hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak butuh waktu lama,kami sudah berada di dalam kamar hotel.

Bunda membooking kamar yg cukup luas,memiliki dua kamar dan satu ruangan utk tamu.

"Kamu istirahat dulu,uncle lagi cari obat"kata Bunda

Aku segera mengangguk,menuruti perintah dari Bunda.

"Nak"

"Iyah bun"jawabku

"Apa kamu sekarang lagi hamil?"tanya Bunda

Kedua mataku sontak melotot,kaget mendengar pertanyaan Bunda

"H-hamil?"gumamku

"Iyah,Bunda kalo hamil juga gini,Badan meriang nak"kata Bunda

Aku tersenyum tipis,sedikit malu sebenarnya.

"Sa-sasha sama mas Iqbaal be-belum pernah melakukannya bunda"ucapku lirih,sangat lirih nyaris tak terdengar,sungguh aku benar-benar malu.

"Apa?"tanya Bunda kaget

Detik berikutnya Bunda tertawa sangat keras,mungkin memang terdengar lucu dan konyol.

"Ya Alloh nak,pdhl Bunda udh berfikir bakal dpt cucu cepet dari kalian"ungkap Bunda

Aku hanya bisa tersenyum,malu dan bingung entah harus merespon apalagi.

"Yaudah gak papah,nikmati masa-masa pacaran kalian yaa?"lanjut Bunda

Lalu Bunda membawaku ke dalam pelukannya,aku sangat beruntung memiliki mertua seperti Bunda,sungguh.

#tbc
Mumpung lg di bengkel dan ada Wifie,makanya luangin waktu dengan berkarya sembari nunggu motor beres.

Kampas motor ngambek woyyy!!kemaren di bawa ke Bengkel darurat yg isinya anak-anak cimit,sekarang udh ngambek lagi,minta di sentuh tangan mekanik yg ahli.

Jangan lupa vote dan koment yaa gaess!!!
Terimakasih.

Ajari aku menjadi ImammuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang