Iqbaal Pov
Saat ini aku sudah berada di dalam apartemen milik Vanesha dan juga Maryam.
Sedangkan Abigail masih tertidur dalam pelukanku.
"Kamu tidur di kamarku untuk sementara waktu yaa mas"ucap Vanesha
"Lalu kamu?"tanyaku
"Aku bisa tidur bersama Maryam atau tidur di kamarnya Abigail"jawabku
"Kamar Abigail dimana?"tanyaku lagi
"Disana"jawab Vanesha sembari menunjuk pintu kamar milik Abigail
Aku melangkah dan membuka gagang pintu tersebut.
Sebuah kamar dengan nuansa warna pink,yang terkesan sangat girly sekali,aku tersenyum.
"Kamarnya jarang di pakai,hanya pas siang hari kadang"ucap Vanesha yang sudah berada di ujung pintu
"Aku tidur disini saja"ucapku
"Tapi mas,ranjangnya kecil bgt,kamu gak akan nyaman tidurnya"balas Vanesha
"Enggak,cukup kok"ucapku lagi
Pada akhirnya Vanesha mengangguk,lalu aku menaruh Abigail pada ranjang single bad nya,aku amati wajah putri kecilku,sungguh dia sangat cantik,ketika dia terlelap seperti ini,wajahnya mirip dengan Ibunya,iyah!mirip dengan Vanesha.
"Mas"
"Iyah"
"Ini kopermu"kata Vanesha membawa koper kecilku
Aku segera mendekatinya,lalu menerima koperku dari tangan Vanesha.
"Sha"
Vanesha menatapku,pandangan kami bertemu,rasanya aku sangat ingin memeluk Vanesha sekarang,namun aku berusaha menahan diriku.
"Terimakasih"ucapku
Vanesha tersenyum,sangat manis sekali.
"Aku merindukanmu sha,sungguh!"lanjutku
"Ayah meninggal,apa kamu sudah tahu?"tanyaku
"Iyah mas,Aggy memberitahuku,dan sungguh!aku sangat terkejut,aku sangat menyesal,karna aku pergi tanpa pamit dengan keluargamu"jawab Vanesha
"Kamu gak salah,kamu berhak pergi saat itu"ucapku
"Kamu istirahatlah,aku akan pergi ke dapur,memasak untuk makan malam"kata Vanesha
Aku mengangguk,saat Vanesha sudah melangkah keluar dari kamar,tanganku terulur,sungguh!aku ingin menahannya,aku ingin dia tetap disini,aku ingin memandanginya sepanjang hari.
Vanesha Pov
Abigail baru selasai ku dandani setelah mandi,dia terlihat sangat ceria,Iqbaal berada di sampingku,dia sibuk mengajak Abigail berkomunikasi.
"Kenapa kalau sudah wangi gini dia mirip aku yaa sha?"ucapnya
"Maksudmu?"tanyaku
"Abigail kalo lagi tidur jelek bgt sumpah,mirip kamu!tapi kalau sudah cantik gini mirip aku,mirip papanya"jawab Iqbaal.
Aku menatap Iqbaal tajam,dia sangat menyebalkan sekali,bagaimana bisa dia berfikiran seperti itu?Abigail memang sangat mirip dengan dirinya,sekalipun dalam keadaan tidur juga.
"Berarti kamu mirip waria,anakku cantik,dia anak gadis,kamu laki-laki jadi kalau dia mirip denganmu pas sudah cantik,poin y adalah kamu waria mas"ucapku
Iqbaal tertawa terbahak-bahak,hingga Abigail tak berkedip memandangi Ayahnya.
"Boleh aku minta tolong"kataku
"Apa?"tanyanya
"Ajak Abigail dulu,aku mau mandi"jawabku
"Okey mama"balasnya
Aku terdiam mendengar balasan Iqbaal,lalu kami saling bertatapan.
"Mamanya Abigail,anaknya Iqbaal Diafahri"ucap Iqbaal
Lalu aku tersenyum,kemudian Iqbaal menggendong Abigail dan membawanya keluar dari kamarku.
***
"Masyaalloh tampan sekali dia mas"ucapku ketika Iqbaal memamerkan foto anaknya Enzy dari galeri ponselnya.
"Namanya Fawas,sekarang usianya hampir dua tahun"ungkap Iqbaal
"Lalu keadaan Enzy bagaimana sekarang?"tanyaku
"Di rehabilitasi,aku sudah kama tidak menemuinya sha"jawab Iqbaal
"Aku sibuk,kadang ada pemotretan Brand Ambasador dan aku juga membuka usaha coffe shop"lanjutnya
Aku tersenyum,sangat lega mendengar keadaannya sekarang.
"Kamu alasanku bangkit sha"ungkapnya
Aku terhenyak beberapa detik,lalu mencoba tersenyum di hadapannya.
"Aku sudah mengecewakanmu,aku sudah gagal menjadi imammu,setelah semua yang terjadi dlm hidupku,aku berfikir!Alloh menghukumku karna awal pernikahan kita,aku sudah mempermainkan janji pernikahan"ucap Iqbaal
"Ada Bunda yang selalu menjadi penguatku,lalu aku berfikir,aku harus menata hidupku ulang,memperbaiki semuanya,ketika aku menemukanmu,setidaknya ada hal yg bisa aku banggakan di depanmu"lanjutnya
"Kamu bangga gak sama aku?"tanya Iqbaal
"No one has the ability to do something perfect.But each person is given a lot of opertunity to do something right"jawabku
"Tentu aku bangga padamu mas,tidak ada seorangpun melakukan sesuatu dengan sempurna,tapi setiap orang di beri kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar"lanjutku
Iqbaal tersenyum,lalu tangannya terulur mengusap pucuk kepalaku yang berjilbab,rasanya sangat aneh,tubuhku seketika kaku seperti tersengat listrik.
"Aku berharap setelah ini kita bisa memperbaiki hubungan kita sha"ucapnya
"Hubungan kita selalu baik mas,aku tidak pernah sekalipun marah denganmu"balasku
"Bukan itu maksudku,menikahlah denganku sha,jadi istriku untuk kedua kalinya,Abigail berhak hidup bersama kita berdua"ucap Iqbaal
Aku menundukkan kepalaku,rasanya terlalu cepat jika kami mengambil keputusan untuk menikah lagi,perkara menikah tidak semudah membangun komitmen org yang berpacaran,sekalipun Abigail sebagai alasannya.
"Sha"
"Mas,hari ini kita baru bertemu,kita nikmati beberapa hari kebersamaan kita dulu yaa?"ucapku
"Okey,asal kamu tidak mengundang pria lain selain aku masuk ke dalam apartemenmu"balasnya
Aku tertawa mendengarnya,lalu aku memilih untuk pamit beristirahat karna hari sudah sangat malam,biasanya jam tiga pagi Abigail akan terbangun untuk meminta Asi hingga subuh.
#tbc,,
Berbukalah dengan yang manis-manis,semoga part ini bisa mewakili hidangan manis untuk kalian yang menjalankan ibadah puasa.Terimakasih!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajari aku menjadi Imammu
RomantikVanesha Najwa gadis cantik yg memakai hijab,periang dan juga pintar,lulusan Oxford University jurusan Bisnis dan Manajemen,beberapa bulan terakhir dia sudah kembali ke Indonesia,merintis bisnis dalam bidang pakaian muslim dan tas bersama sahabatny...