Vanesha Pov
Bohong jika aku mengatakan keadaanku baik-baik saja,tidak hanya aku,mungkin kalian jika berada di posisiku saat ini akan merasakan hal yang sama sepertiku.
Merasa hancur,putus asa,kecewa dan perasaan-perasaan lainnya yang sangat tidak nyaman.
Hari terburuk,seperti mimpi,aku harap jika memang saat ini aku bermimpi,ada satu orang membangunkanku dari mimpi buruk ini,sayangnya ini yang sedang ku alami,suamiku memiliki bayi di rahim perempuan lain.
"Sha''
Aku mendongak,menatap Bapak dan Ibu yang sudah masuk ke dalam kamarku,aku menangis dengan isakan,aku hanya berharap setelah aku manangis,perasaanku akan baik-baik saja.
Bapak dan Ibu duduk di sampingku,mereka bergantian mengelus rambutku,aku ingin menjadi anak gadis mereka lagi,seperti dulu sebelum aku menikah.
Ibu memelukku,saat ini Ibu ikut menangis bersamaku,hanya tangan Bapak yang mengelus rambutku,aku sangat menyayangi mereka.
"Bapak minta maaf"ucap Bapak
"Bapak dan Ibu yang sudah menjodohkanmu dengan Iqbaal"lanjut Bapak
"Bapak sama Ibu gak salah,begitu juga dengan mas Iqbaal"balasku
"Aku mohon,Bapak sama Ibu jangan marah ke mas iqbaal,sha bahagia selama hidup bersama mas Iqbaal pak"lanjutku
"Tapi hari ini dia mengecewakanmu nak"ucap Bapak
Aku mengangguk dalam pelukan Ibu,aku memang kecewa,sangat kecewa dengan suamiku,aku manusia biasa,tidak sehebat seperti apa kata kalian,aku tidak setegar yang kalian fikirkan.
"Sebulan ini mas Iqbaal sudah cukup tersiksa karna kesalahannya,setiap sholat dan berdoa,mas Iqbaal selalu menangis,setiap kami akan tidur mas Iqbaal selalu memohon pada sasha utk menemani dia sampai salah satu dari kami meninggal"ungkapku
"Makannya jadi sedikit,hanya kopi yang selalu dia minum"lanjutku
"Kesalahan mas Iqbaal hanya tdk jujur ke sasha pak,bu,,mas Iqbaal menyimpannya sendiri,menanggung semuanya sendiri"lanjutku lagi
"Iyah nak,iyah"balas Ibu
"Cukup sasha yang pergi dari hidupnya,Bapak dan Ibu tetap baik sama mas Iqbaal,dia anak Bapak Ibu juga"ucapku
"Ya Alloh nak,maafin Bapak dan Ibumu"balas Bapak yang sekarang menangis memelukku dan Ibu,air mataku semakin pecah,bahkan tangisku bersuara cukup keras di dalam kamarku.
Iqbaal Pov
Aku masih berada di ruang rawat Ayah,Ayah sudah sadar,namun beliau mendiamkan aku.
Aku hanya mampu menatap Ayah dengan menangis,jika dulu sewaktu kecil aku bisa menangis sampai meraung-raung di hadapan Ayah karna meminta mainan,tidak untuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajari aku menjadi Imammu
RomanceVanesha Najwa gadis cantik yg memakai hijab,periang dan juga pintar,lulusan Oxford University jurusan Bisnis dan Manajemen,beberapa bulan terakhir dia sudah kembali ke Indonesia,merintis bisnis dalam bidang pakaian muslim dan tas bersama sahabatny...