patah hati

2.3K 218 26
                                    

Iqbaal Pov

Keadaanku sudah mulai membaik,hari ini aku akan pulang ke jakarta,beruntungnya aku memiliki Vanesha,dia selalu setia di dekatku,merawatku sepenuh hati dan selalu menyuruh Bunda untuk istirahat.

"Kenapa melamun?"tanya Vanesha

"Aku ingin cepat kembali ke Melbourne,kamu selalu benar sha,Melbourne tempat yg paling pas untuk kita berdua"jawabku

"Jangan kembali ke Melbourne dengan meninggalkan masalah mas,kita ke jakarta,lalu selesaiin masalah kamu dan tim"ucap Vanesha

Bijak sekali istriku,dia selalu menyikapi masalah dengan begitu sabar tanpa emosi.

"Sha"

"Hmm"

"Kalo aku gak jadi artis atau anak band bagaimana?"tanyaku

"Kamu masih mau kan jadi istri aku?"lanjutku

Vanesha tersenyum,lalu dia mendekat dan duduk di sampingku.

"Aku menikah sama kamu saja tidak tahu kalau kamu artiskan?"balas Vanesha

Aku tersenyum,benar juga!dia menikah denganku bukan karna aku seorang artis terkenal atau memiliki Band,bahkan dia tidak tahu jika aku memiliki nama besar di Indonesia.

Selanjutnya dia kembali mengemasi barang-barang kami yg ada di ruang inapku.

                                   ***

Jakarta,15:00
Mobil yang ku tumpangi sudah berada di halaman rumah orang tuaku.

Aku segera turun,begitu juga dengan Vanesha.

Lalu Om katon,sopirku membantu membawakan barang-barang yang ada di dlm mobil.

Ayah,Bunda,Mas Adi dan Teh Oddy pun sudah ada di dlm rumah,bakan Om pap beserta keluarganya ada disini,cukup ramai.

"Keadaan kamu gimana sekarang?"tanya Om pap

"Alhamdulilah sudah baik kok om,terimakasih atas doanya"jawabku

"Jangan capek-capek dulu dek,banyakin istirahat,minum air putih yg banyak,buah sayur juga jangan lupa dimakan"kata om pap

Aku tersenyum sembari mengangguk,beliau adalah anak tertua dari Nindy,nenek dr Bundaku.

                                    ***

Langit sudah mulai menghitam dengan bersemu warna jingga,beberapa anak burung gereja terbang diatas sana,kembali ke sangkarnya.

Setelah dari balkon kamar,aku memilih pergi ke studio musikku,yg terletak tepat di samping kamarku,aku ingin mencoba memetik gitar.

Perasaanku saat ini sangat kacau,sepertinya keputusan Aggy sudah benar-benar tidak bisa rubah lagi,dia sangat yakin.

Sedangkan aku?
Aku merasa ragu,jika Eclat hanya ada aku dan Rinrin,menambah personil baru untuk menggantikan posisi Aggy rasanya aku kurang setuju,itu bukan ide bagus,Eclat hanya milik Aggy,aku dan Rinrin.

"Kalo kita sudah sukses nanti,kita jangan gampang menerima job manggung Live di TV yaa?kurang bagus"

"Kenapa harus Rinrin sih gy?"

"Karna dia paling cocok utk Band kita bay,suara gue,suara elu udah bagus,tapi suara Rinrin lebih bagus dari kita"

"Kita harus sukses sama-sama,jangan saling egois yaa?suksesnya kita juga hrs di barengi dengan kesuksesan akademik juga"

Tidak terasa air mataku menetes,aku mengingat obrolanku bersama Aggy dulu,sebelum kami sukses seperti sekarang ini.

"Assalamualaikum"

Pintu studio terbuka,aku melihat sosok istriku disana.

Lalu berikutnya aku melihat Aggy dan juga Rinrin.

"Mas,ada tamu"ucap Vanesha

Aku segera berdiri,lalu Aggy dan Rinrin masuk mengikuti langkah Vanesha.

Mataku masih merah mungkin,masih ada bekas air mata,Rinrin yang terlihat tersenyum saat ini tiba-tiba menangis,begitu juga dengan Aggy.

Aku segera menghambur memeluk kedua sahabatku,rasanya saat ini kami benar-benar merasa patah hati bersama.

Kami di pertemukan karna hobi yg sama,yaitu senang dengan musik,memiliki tujuan yang sama,sukses karena musik,lalu sekarang?harus ada yang keluar salah satu diantara kami.

"Bay,sorry bay"ucap Aggy

"Goblok"balasku dengan memukul dada Aggy pelan

"Gue gak bisa bertahan terlalu lama lagi"ucap Aggy

"Terus sekarang elu mau gimana?setelah ninggalin gue sama Rinrin?"tanyaku

"Istirahat mungkin,lalu mulai menata cita-cita lagi,gue juga harus sering hidup di Bandung utk kuliah"jawab Aggy

Aku mengerti,keputusan yg Aggy ambil sama-sama berat untuknya,aku atau Rinrin juga gak bisa memaksa dan menahan Aggy.

"Kalian harus tetap bersama"kata Aggy

Tangis Rinrin semakin pecah,dia memelukku sangat erat,tanpa tahu malu ada istriku saat ini.

"Elu meluknya gue Rin,gue yang keluar,ada istrinya Ibay juga,elu gak malu"ucap Aggy

Aku menatap Vanesha,mungkin dia juga terharu,ada genangan air mata yang ia tahan saat ini,namun dia tetap tersenyum ketika aku memandangnya.

Rinrin pun melepaskan pelukannya dari tubuhku.

"Sorry"ucapnya dengan masih menangis

Lalu Aggy menarik Rinrin,memeluk Rinrin begitu erat,Rinrin menarik kaos yang Aggy kenakan untuk mengusap air yang keluar dari hidungnya.

Mungkin untuk sebagian orang hal ini menjijikan,tapi diantara kami memang sudah biasa,hubungan kami memang sudah seperti keluarga.

"Mas,aku tinggal ke dapur dulu yaa"ucap Vanesha berpamitan padaku

Aku mengangguk cepat sebagai jawaban,lalu selanjutnya aku melihat istriku menghilang di balik pintu.

Saat ini kami bertiga bersama,di ruangan yang sering kami gunakan utk latihan bersama dulu,ketika band kami belum memiliki management,Rinrin sudah sedikit tenang sekarang,begitupun dengan aku,sekarang waktunya kami menata kembali perjalanan kami,walau tidak bersama lagi.

Aku yakin,di luar sana,Aggy akan sukses,dia pemain gitar yang hebat,dia pencipta lagu yg hebat juga.

#tbc
Selamat siang,semoga kalian tidak bosan dengan cerita ini.

Ajari aku menjadi ImammuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang