kehidupan baru

2K 225 45
                                    

Vanesha Pov

Banyak sekali perasaan ingin menyerah yang datang,duka bertubi-tubi menyapa,kehilangan berkali-kali menyambut,bahkan air mata juga tak sanggup berhenti menetes.

Hari ini,esok bahkan entah sampai kapan perasaan ingin menyerah itu sepertinya tidak akan berhenti untuk datang.

Aku tidak bisa menolak,aku tidak bisa menyangkal,sepenuhnya aku hanya bisa menerima.

"Mbak"

"Iyah Mar"

"Masih ada stok pembalut tidak?"tanya Maryam

Sore itu kami berada di store,dan tiba-tiba Maryam menanyakan pembalut,aku terdiam sejenak.

"Mbak Vanesha"

"Ah sorry Mar,aku tidak punya"balasku

"Aku telat!dua bulan aku tidak menstruasi"gumamku dalam hati

Fikiranku cukup kacau,aku segera menekan tombol off pada laptopku.

"Mbak Vanesha mau kemana?"tanya Maryam

"Aku mau pulang,eh ke apotek"jawabku sedikit gugup

"Mbak sakit?"tanya Maryam lagi

"Mungkin"jawabku singkat

Saat aku melangkah,ternyata Maryam mengikutiku,aku tahu dia tidak akan membiarkan aku jalan sendiri di New York.

                                  ***
Aku sudah berada di Apartementku,aku segera masuk ke dalam kamar mandi,dan aku rasa Maryam menungguku di dalam kamarku saat ini.

                                  ***Aku sudah berada di Apartementku,aku segera masuk ke dalam kamar mandi,dan aku rasa Maryam menungguku di dalam kamarku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua garis!!"seruku dalam hati

"Ya Alloh"ucapku lirih

Badanku luruh di dalam kamar mandi,air mataku keluar begitu saja.

"Mbak,mbak Vaneshaaa"panggil Maryam dari balik pintu

Aku menangis sekarang,entahlah aku harus senang atau harus sedih saat ini?tentu aku sangat bersyukur.

Aku mengusap perutku dengan sangat pelan,ada anakku di sini,aku tersenyum tipis.

Aku membuka pintu kamar mandi,Maryam segera mendekatiku.

"Kau hamil?"tanya Maryam

Aku segera memeluk Maryam,seharusnya sekarang aku memeluk Iqbaal,ada anaknya di dalam perutku,dia sangat baik,dia tidak pernah merepotkan,dia sangat kuat,iyah!bayiku benar-benar hebat bukan?

"Masyalloh mbak"ucap Maryam

"Mr.handsome harus tahu hal ini mbak"lanjutnya

Aku menggeleng cepat,tidak!Iqbaal tidak boleh tahu soal ini,biarkan seperti ini dulu,suatu saat aku pasti akan memberitahu kepadanya,tapi bukan sekarang,kami baru bercerai beberapa bulan yang lalu,aku tidak ingin menambah beban dalam hidupnya,aku yakin!aku bisa menghadapi kehamilan ini sendiri.

Ajari aku menjadi ImammuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang