Pengisi Kisah.

1.4K 47 4
                                    


Devano Adyaksa P.

"The weak fear happiness itself. They can harm themselves on cotton wool. Sometimes they are wounded even by happiness."

(from No Longer Human by Osamu Dazai)

Hanya seorang anak laki-laki biasa berusia 17 tahun yang beruntung dikaruniai tubuh tinggi, mata elang, dan hidung mancung—setidaknya tiga figur itu yang dominan darinya. Namun, kurang beruntung dalam beberapa aspek kehidupan lain, termasuk kesehatan dan percintaan.

———


Isabella Jeannette S.

"The loneliest moment in someone’s life is when they are watching their whole world fall apart, and all they can do is stare blankly."

(F. Scott Fitzgerald)


Gadis 16 tahun, berwajah blasteran Swedia dengan iris mata berwarna cokelat hazel. Namun, mata indahnya hanya memandang dunia sebagai sebuah kekosongan. Angka nol. Sampai kemudian ia sadar bahwa ia  memiliki seseorang yang memberinya angka 1, dan membuat hidupnya lebih bisa disebut "bermakna".


———


Itulah lakon utama yang menghias lembaran kisah ini. Seiring berjalannya waktu akan bermunculan tokoh-tokoh lain dengan karakter beragam.

Deskripsi singkat ini hanya untuk memudahkan penggambaran karakter dan mengantarkan untuk masuk ke gerbang awal latar belakang cerita. Tidak ada visualisasi, setiap pembaca bebas membayangkan wujud tokoh sesuai imajinasi.


Elegi Sebuah Pagi (On-Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang