NINE : Thinkin' Out Loud

1.5K 192 1
                                    

September 2023. Seoul, South Korea

_____

"Ya! Park Chaeyoung!" teriak Lisa saat memasuki apartemen milik Blackpink, dia sedikit berlari sambil menenteng beberapa paper bag dari restoran

"Ya! Lalisa! Kenapa kamu lama sekali?" teriak Rose di depan televisi membalas Lisa

"Aku akan bercerita sesuatu, tapi ambilkan kita beberapa piring, cepat sana" Lisa menaruh paper bag yang dia bawa dan segera melepas coat dan masker yang melekat di tubuhnya

"Okay!" balas Rose singkat dan segera melangkah ke dapur untuk mengambil beberapa piring

Setelah kembali dari dapur, Rose segera menaruh segala macam makanan yang Lisa beli, lalu menyantapnya dalam diam, Lisa juga sama. Member yang lainnya sedang berada di kantor perusahaan, tersisalah Rose dan Lisa yang kelaparan dan memutuskan untuk membeli makanan. Diawali dengan permaianan kertas-batu-guting untuk ke tiga kalinya Rose memenangkan permainan ini dengan Lisa. Semua orang tahu betapa loyalnya Rose kepada kertas

"Ah, pho' disana tidak pernah mengecewakanku" ucap Rose mengakhiri kegiatan makannya

"Oh ya, sebenarnya tadi makanan kita dijatuhkan oleh seseorang" ucap Lisa sambil memasukkan sesuap kimchi kedalam mulutnya

"Maksudmu?"

"Makanan kita jatuh, dan orang itu menggantinya. Dan ternyata dia adalah seorang Blink"

"Jinjjayo?" jawab Rose sambil memilih-milih channel televisi di depannya

Lisa mengangguk "Dia seorang pria, dan tampan. Juga ada temannya, dia terlihat lucu seperti kucing" sambungnya

"Dan kamu langsung jatuh cinta kepadanya, sebuah plot twist untuk sebuah cerita ketika membeli makanan" uacp Rose yang masih fokus dengan tayangan di televisi

"Aniya! Aku hanya mengaguminya, tapi dia menyukaimu, Chaeng. Kata temannya yang seperti kucing, pria tampan itu penggemarmu. Namanya Mingyu" ucap Lisa melafalkan nama tersebut sama seperti yang pria tadi lakukan

"Tunggu, Mingyu katamu?" atensi Rose kini sepenuhnya beralih kepada Lisa yang duduk disampingnya

"Iya, Mingyu. Memang kenapa?"

"Kamu ingat temanku yang di Australia dulu? Namanya Mingyu, Kim Mingyu"

"Jinjja? Aish, kenapa aku tidak menanyakan nama lengkapnya" gerutu Lisa lalu kembali memakan kentang goreng di tangannya

"Tapi pria tadi tubuhnya terlihat besar dan tinggi, warna kulitnya sedikit gelap. Dulu katamu, temanmu itu bertubuh kurus dan tinggi kan"

Rose mengangguk menanggapi perkataan Lisa "Hm, majjayeo. Aku tidak tahu sekarang dia ada dimana. Kata Alice unnie, rumahnya sudah lama tidak berpenghuni. Saat dulu kita ke rumahku, aku mencoba ke rumahnya tapi tidak ada orang disana"

"Oh ya, dia memiliki gigi taring seperti vampir, saat tersenyum tadi. Aku sedikit merinding"

"REALLY?!" Rose menatap Lisa tidak percaya, sedangkan Lisa hanya menatap bingung teman satu grupnya itu "Hm, wae?"

"Itu benar dia, Lisa-ya. Tidak ada orang yang memiliki ciri-ciri yang kamu sebutkan selain Mingyu itu!"

"Aku harap itu benar dia, semoga kalian cepat bertemu. Aku kasihan padamu, Chaeng"

"Ya! Tidak perlu dilebih-lebihkan!"

"Nee...! Nomornya tidak bisa kamu hubungi?"

"Iya, kamu ingat rumah dengan halaman yang sangat luas di dekat rumahku?" Lisa mengangguk "Itu rumahnya" sambung Rose

"Oh yo! An Aussie boy!"

"Wae Lisa, wae?" Rose tertawa mendengar teriakan Lisa yang aneh itu

"Aku pikir, teman Aussie-mu tidak akan mengenalimu, Chaeng" ucap Lisa diiringi tawanya

_____

"Sajangnim, besok anda menghadiri rapat dengan perusahaan yang menawarkan kerjasama dengan kita" ucap Minju, sekertaris Mingyu yang sedang menjelaskan jadwal untuk hari ini dan besok

Mingyu yang sedang bersandar di kursi ruangnya mengangguk paham, "Oke, tolong kosongkan jadwalku untuk hari Rabu pekan depan"

"Hmmm, baik sajangnim. Tapi akhir-akhir ini anda sering mengosongkan jadwal anda" tanya Minju sambil menulis catatan di bukunya

'Salahkan perusahaan yang menaungi artis kesukaanku! Ada banyak konser yang harus kuhadiri!'

"Ada beberapa urusan pribadi, tidak bisa ditinggalkan" Mingyu mengakhiri perkataannya lalu menumpu dagunya dengan tangan

"Baik, jika tidak ada lagi. Saya permisi, sajangnim" setelah Mingyu mengangguk, Minju segera keluar dari ruangan pribadi Mingyu

Mingyu membalik arah kursi yang dia duduki menghadap ke arah kaca yang langsung menghadap ke arah hamparan gedung dan bangunan Kota Seoul yang akan tampak lebih indah saat malam hari

Perlahan dia menatap foto Rose di ponselnya yang sedang menaiki sepeda dan tersenyum kearahnya. Foto terakhir yang Mingyu ambil saat pertemuan terakhir mereka di Australia. Mingyu tersenyum saat teringat bagaimana cara Rose bermain gitar di sampingnya saat itu, memori itu harus disimpan

Gambar di layar berganti dengan foto Rose baru-baru ini, dengan rambut blonde yang Mingyu ambil di salah satu akun fansite. Mingyu tersenyum kecil, Rose terlihat sangat menawan dengan rambut itu, tapi dia lebih menyukai Chaeng dengan warna rambut aslinya, cokelat gelap

Tiba-tiba notifikasi di ponselnya berbunyi, Mingyu segera beralih ke aplikasi video online dan membuka notifikasi tadi, menampilkan rekaman fancam Rose diatas panggung konser beberapa minggu yang lalu, dan Mingyu tidak hadir saat itu karena ada rapat perusahaan

Mingyu tersenyum lebar saat layar ponselnya menampilkan wajah Rose yang terlihat bahagia saat bernyanyi dan bercanda dengan teman-temannya di atas panggung. Dia tetap sama seperti Chaeng yang Mingyu temui tujuh tahun yang lalu, Rose yang ceria dan baik hati

Setelah video berakhir, dia segera mematikan ponselnya. Apakah tepat jika dia akan bertemu dengan Chaeyoung? Mingyu tahu betapa ketat peraturan perusahaan yang menaungi Rose dan teman-temannya. Mingyu takut saat bertemu dengannya















TBC

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang