FOURTY FOUR : End of The Line

1K 66 4
                                    

"Badai salju terjadi di daerah Anyang, untuk kalian yang masih di jalan pakailah pakaian hangat dan segeralah pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga kalian! _"

"_Last but not least, merry christmas everyone!"

Mingyu mengeraskan volume radio yang kini memainkan lagu Stand by Your Man oleh Carla Bruni

Bibirnya sesekali bergumam, mengikuti setiap lirik lagu yang memenuhi mobilnya dengan mata yang terus fokus menembus jalanan salju di depannya

Tak berselang lama, kedua netranya menangkap seseorang yang tengah duduk seorang diri di kursi halte. Pria itu memilih menepikan mobilnya dan memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari halte untuk sekedar bertanya keadannya atau memberinya tumpangan mungkin. Bus tidak akan lewat saat badai seperti ini

Orang itu mengangkat wajahnya saat melihat Mingyu mulai turun dari mobilnya. Wanita paruh baya itu hanya menggunakan sebuah mantel dengan tas belanjaan di sampingnya

"Annyonghaseyo, apa anda sendiri saja disini?" pria itu membungkuk sopan saat mendekati wanita paruh baya itu

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum "Annyonghaseyo"

Mingyu mengeraskan rahangnya sambil terus mencoba menampilakan senyum tipisnya. Menahan sesuatu yang terasa asing saat mendengar suara lemah wanita paruh baya di hadapannya

"Soo Jung-ah!"

Mingyu memutar tubuhnya saat mendengar panggilan keras itu. Seorang pria tua berjalan cepat kearahnya. Bukan, ke arah perempuan paruh baya disampingnya

Badannya sedikit terhuyung ke belakang saat pria tua itu dengan sengaja menubruk bahunya saat melewatinya

"Soo Jung-ah, sudah kubilang untuk menunggu di super market" ucap pria tua tersebut

Postur tubuhnya nyaris sama dengan Mingyu, mungkin hanya usia yang membedakan mereka. Mingyu menatap wanita paruh baya itu kembali. Kini dia sedang mengusap lembut lengan pria tersebut yang ternyata suaminya. Dengan senyum cantiknya, wanita itu menjelaskan alasannya

Mingyu membalikkan tubuhnya, berjalan ke arah mobilnya lalu masuk. Kembali menyalakan mesin untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke apartementnya. Matanya kembali melirik ke arah halte sambil menyandarkan punggungnya ke kursi mobil. Setidaknya dia akan memastikan wanita paruh baya itu pulang bersama orang yang tepat

_____

Kling...

Suara bel terdengar saat pintu dibuka. Mingyu masuk ke dalam toko tersebut sembari mengusap usap mantel yang dikenakannya, membersihkan salju yang jatuh di tubuhnya

Sapaan penjaga toko segera terdengar begitu ramah di telinga Mingyu. Park Miyeon, begitu tulisan yang berada pada name tag penjaga sekaligus pemilik toko ini

"Apakah tuan sedang mencari hiasan untuk malam natal?" Mingyu mengangguk sambil melangkahkan kakinya menuju rak yang berisi hiasan pohon natal, diikuti penjaga toko di belakangnya

Mingyu mengambil sekotak lampu gantung berwarna biru di depannya. Biru, warna kesukaan Chaeyoung, begitu batin pria tersebut. Segera setelah itu, ia membayar belanjaannya dan memasuki mobil untuk kembali ke kediamannya

Gonggongan Leo terdengar keras begitu Mingyu masuk ke dalam rumah. Senyum manis segera terukir di bibirnya, memeluk Leo adalah hal pertama yang ia lakukan

"Kenapa kau belum tidur?" Leo menggonggong dua kali sebagai jawaban atas pertanyaan Mingyu

Pria itu hanya terkekeh pelan, mengusap usap badan Leo dan segera menegakkan tubuhnya. Jam menunjuk pada angka dua belas malam kurang sepuluh menit. Mingyu berjalan ke arah ruang tengah, menuju pohon natal berukuran sedang yang berada di tengah tengah ruangan

Melepaskan mantel dari tubuhnya, mengeluarkan semua barang baranga yang ia beli tadi dan segera fokus menyusun lampu lampu hias di pohon natalnya. Leo yang duduk di atas sofa mengamati semua hal hal yang Mingyu lakukan

Pria itu kembali melihat ke arah jam di dinding ruangan, tinggal hitungan detik lagi hari akan berganti. Mingyu berdiri, menghampiri Leo yang sudah terlebih dahulu duduk di atas sofa. Mengelus elus tubuh Leo sambil sesekali mencium kepalanya. Memejamkan kedua matanya sambil merapalkan doa untuk kebaikan semuanya, agar semuanya kembali seperti semula dan semua dapat bahagia, termasuk dengan gadis yang ia cintai itu

Ting...

Tepat pukul dua belas malam, Mingyu membuka kedua matanya dan segera mengambil ponsel di sakunya. Terlihat ada beberapa notifikasi pesan dari nomor yang sama

Kau akan mati

Begitu pula dengan kekasih cantik yang kau sembunyikan itu

Mati seperti Ayahmu dulu

Menghabisi seluruh keluargamu

Bersiaplah

Anyway Merry Christmas, Kim Mingyu!

___

bonus di chapter 32

END OF SEASON 1

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang