TWELVE : See U Later (2)

1.5K 181 2
                                    

January 2023. Seoul, South Korea

_____

Hari ini adalah hari ketiga Rose berada di kedai dekat sungai Han ditemani Sangwon managernya, dimana dia bertemu laki-laki yang bernama Mingyu ketika pelayan memanggilnya. Rose kurang yakin dengan dugaannya, laki-laki tersebut sedikit berbeda. Tapi hanya dengan melihat tatapan dan wajah dinginnya, Rose mulai yakin dengan apa yang dia lihat

"Chaeyoung, ini sudah kesekian kali. Kamu tetap ingin disini?" ucap Sangwon sambil menatap raut wajah Rose yang terlihat serius menatap ke arah jendela luar

"Ayolah unnie, anggap saja ini juga liburan kita, aku tidak menyia-nyiakan waktu liburku"

"Maaf jika aku merepotkanmu, tapi aku ingin melakukan ini"

"Baiklah, aku akan mengambil pesananku dan aku juga akan tetap mengawaimu dari van" ucap Sangwon lalu berdiri mengambil pesanannya dan berjalan kearah van di seberang jalan, sesuai permintaan Rose

Rose mengeratkan coat yang dia pakai, dan merapikan maskernya. Meskipun udara di luar sangat dingin, Rose merasa tetap hangat saat di dalam kedai ini. Waktu menunjukkan pukul sembilan pagi, kedai terlihat sepi, hanya ada beberapa orang di dalam karena tempanya yang sedikit jarang dijangkau oleh orang-orang

Kring...

Lonceng pintu berbunyi, menampilkan seorang laki-laki jakung dengan masker dan topi hitamnya menuju kearah meja pemesanan

"Saya pesan hot americano satu, atas nama Mingyu"

Rose mendengar semuanya, apakah dia benar-benar Mingyu yang dia tunggu selama ini. Rose terus menatap laki-laki di depannya, sampai ketika dia berbalik dan menatapnya juga

Mingyu berdiri di tempatnya, menatap perempuan yang selama ini dia kejar, dia yang mengancurkan semua isi hatinya, dan pergi tanpa kehendaknya. Mingyu mengikuti instingnya untuk duduk di meja yang sama dengannya

"Aku tahu kamu, Kim Mingyu. Mingyu tujuh tahun yang lalu" ucap Rose memecah keheningan diantara mereka berdua

"Dan, aku juga tahu kamu mengenaliku, kamu melihatku. Tapi tidak memberitahuku" sambung Rose lalu menundukkan kepalanya sambil meremas ponsel di genggamannya "Aku menunggumu"

"Aku merindukanmu, Mingyu-ya" Rose mengangkat kepalanya dengan mata yang mulai memerah karena menahan tangis. Menatap Mingyu yang sekarang lebih terlihat seperti sebuah tembok

"Bolehkah aku membawamu pergi dari sini, aku takut seseorang memergokimu disini"

Mingyu menahan gejolak di dalam dadanya yang bergemuruh. Dia hanya ingin membawa Rose pergi dari sini, agar dia tidak pergi darinya atau seseorang datang dan membawanya pergi. Kemudian Rose terlihat membuka ponselnya, menghubungi nomor Sangwon untuk memita izin

"Managermu mengizinkanku? Kamu percaya padaku?"

"Dia mengizinkanmu, ayo" Rose yang terlihat akan bangkit dari duduknya segera Mingyu tahan

"Tunggu, ini kunci mobilnya, kamu masuk dulu agar tidak ada berjaga jika ada yang membuntutimu. Warna hitam di dekat tiang listrik" Mingyu menyerahkan kunci mobilnya kepada Rose "Aku akan datang setelahmu"

Setelah Mingyu berdiri dan pergi ke meja kasir, Rose juga berdiri dan segera melangkahkan kakinya untuk mencari mobil milik Mingyu. Ini terasa menyebalkan, Rose merasa bahagia dan sedih disaat bersamaan. Meski pertemuan mereka seperti ini, Mingyu tetap sama. Dengan tampang Mingyu yang terlihat dingin tapi juga terlihat posesif diwaktu bersamaan, Rose menyukainya

Setelah kira-kira mendapatkan mobil dengan ciri-ciri yang disebutkan tadi. Rose segera membuka pintu mobil tersebut

"Oh my God, are you Leo?!" Rose berteriak histeris sambil menyeka hidungnya saat mendapati seekor anjing berwarna putih yang dia kenali duduk di kursi kemudi

Leo menggonggong mendapati sosok yang dia kenal masuk ke dalam mobil pemiliknya "Oh, you're my little baby" Leo segera melompat ke pangkuan Rose yang lama tidak ditemuinya. Rose mengelus tubuh Leo yang kini sudah jauh lebih besar saat terakhir kali dia menemuinya

"Kamu merindukanku, hm?" Rose kembali mengelus bulu Leo yang sedang menatapnya

"Kita akan kemana?" ucap Rose saat Mingyu masuk ke mobil dengan menenteng satu gelas kopi dari kedai dan duduk di sampingnya

"Tempat temanku" dengan segera Mingyu menancap gas mobilnya kearah tempat tujuan mereka

"Dimana?" Rose menatap Mingyu yang sedang fokus menyetir. Akhirnya dia bisa melihat wajah Mingyu dengan jelas setelah masker diwajahnya Mingyu lepas

Tidak banyak berubah menurut Rose. Hanya saja, wajahnya terlihat lebih dewasa dengan rahang yang nampak tegas. Sepertinya setelah Rose pergi ke Korea, Mingyu banyak makan yang terbukti dengan postur badannya yang seperti raksasa disampingnya

"Katakan pada managermu untuk terus mengikutiku"

Mingyu berkata dengan nada dinginnya sambil terus menatap jalanan di depannya, Rose segera menyalakan ponselnya lalu membuka roomchat miliknya dengan Sangwon. Memberi tahu apa yang Mingyu katakan, dan langsung menutupnya. Kembali memeluk Leo disampingnya, memandangi jalan di depannya, juga sesekali melirik Mingyu yang hanya diam disampingnya

Mingyu melirik Rose yang diam disampingnya. Mingyu tersenyum kecil saat mendapati Rose yang masih penurut saat disuruh olehnya. Sesekali, Mingyu juga mendapati Rose yang sedang meliriknya lalu segera pura-pura mengelus Leo di pangkuannya

Melihat Rose dengan jarak seperti ini membuat nafasnya sedikit tercekat, keringat dingin sedikit membanjiri pelipisnya. Sosok Rose jauh lebih menawan jika dilihat dari sini, tidak seperti sebelumnya saat Mingyu hanya bisa menatapnya dari arena konser atau dari balik layar ponselnya

"Pakai maskermu, kita sampai"

Mobil Mingyu berhenti di basemant sebuah bangunan, dan sebelum memasuki area ini terdapat beberapa pria yang memberi hormat kepada Mingyu. Rose masih mencoba mencerna semua yang telah terjadi, ada banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan

"Managerku menunggu disini" Rose berdiri disamping tubuh jakung Mingyu dengan Leo disampingnya

Mingyu menganggukkan kepalanya "Ayo" Mingyu membuka pintu yang menampilkan tangga menuju lantai atas bangunan ini. Rose melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki Mingyu yang berada di depannya

Setelah melewati beberapa anak tangga, Rose mendongakkan kepalanya kaget saat tangannya digenggam oleh Mingyu "Jangan sampai jatuh" Mingyu kembali berjalan tanpa melihat ke arah Rose yang kini sudah berdiri di sampingnya dengan keadaan jantungnya yang sulit dijelaskan

















TBC

01/05/20



𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang