TWENTY FIVE : That's Okay

934 122 8
                                    

Rose menekan digit nomor password pintu depan kediaman Mingyu. Setelah mendapat kabar bahwa pria itu tengah sakit, dan merajuk tidak jelas kemarin malam. Pagi ini dengan diantar Sangwon managernya, Rose berangkat menuju kesini

Kemarin malam Hoshi, sahabat Mingyu itu tiba-tiba menghubungi nomornya. Menjelaskan segala maksud, dan tujuannya. Bahkan menjelaskan secara rinci apa yang terjadi pada Mingyu

Hoshi berpikir, jika seorang bayi tengah merajuk, maka dia harus mendatangkan induknya bersamanya. Dan setelah itu Hoshi segera mencari nomor ponsel pujaan hati Mingyu ini

Pintu terbuka menampilkan pemandangan yang masih sama seperti terakhir kali Rose kemari. Juga masih terasa sepi seperti biasa

Setelah menuruni beberapa anak tangga, Rose membuka pintu rumah, dan disambut Leo dengan wajah garangnya. Sepertinya menerka-nerka siapa yang masuk ke dalam rumah pemiliknya

"Hello, Leo!" Rose menundukkan tubuhnya, meletakkan beberapa papper bag yang dia bawa. Lalu memeluk tubuh Leo

"Dimana, Mingyu" tanya Rose sambil meraih papper bagnya kembali

Tiba-tiba Leo mencoba berdiri, dan menaruh kedua kaki depannya pada tubuh Rose. Mencoba memberi tahu keberadaan Mingyu

Rose melangkahkan kakinya menuju dapur untuk meletakkan papper bag berisi bahan makanan untuk Mingyu. Setelah itu pergi menuruni tangga menuju kamar pria itu yang sepertinya tengah tidur

Dan dugaan Rose benar, pria itu tengah tidur meringkuk untuk memeluk gulingnya menghadap ke arah kaca luar yang masih tertutup tirai

Rose bisa melihat perban yang melingkar di lengan kiri Mingyu yang hanya mengenakan kaos tanpa lengan dengan selimut sebatas dada, seperti cerita Hoshi kemarin

Perlahan tangannya mengusap dahi Mingyu, menyibakkan rambut hitam legam yang menutupi dahi Mingyu. Masih panas, dan terlihat hidung pria itu yang sedikit memerah

Rose beranjak dari tempatnya. Pergi menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk Mingyu pagi ini

Dengan cepat Rose mengeluarkan semua bahan yang dia butuhkan. Memang sebenarnya dia tidak terlalu pandai memasak, bahkan mungkin skill-nya dalam bidang ini kalah dengan Mingyu

Tapi Rose tidak menyerah. Dengan resep yang dia pelajari dari internet sepanjang perjalanan, juga berkonsultasi dengan Jennie yang paling pandai memasak diantara member yang lain. Dirinya siap untuk berkutat di dalam dapur demi Mingyu

Jam menunjukkan pukul delapan tepat. Sekitar satu jam Rose menghabiskan waktunya membuat sarapan untuk Mingyu. Ditemani Leo yang sibuk bermain bola karet di dekatnya. Sejujurnya Rose sedikit gugup karena ini adalah sarapan perdana yang dia buat untuk Mingyu. Takut jika hasilnya tidak memuaskan untuk pria itu

Rose segera meletakkan nampan berisi makanan, dan segala keperluan dia atas nakas saat melihat tubuh Mingyu yang dibanjiri keringat

Rose mengusap rambut Mingyu yang kini posisinya terlentang di atas kasur. Kedua mata pria itu terpejam kuat. Rose panik sekarang, dia tidak tahu apa yang terjadi pada kekasihnya

"Kim Mingyu" setelah Rose mengucapkan kata itu, tiba-tiba Mingyu terbangun dari tidurnya, kedua matanya terbuka lebar dengan nafas yang terengah-engah

"Mingyu-ya" Rose masih mengusap rambut pria itu yang mulai basah karena keringat. Mencoba menenangkan pria itu yang sepetinya mengalami mimpi buruk

"Chaeng?" ucap Mingyu dengan suara serak khas orang bangun tidur saat mendapati gadisnya duduk di pinggir kasurnya

Mingyu segera beranjak dari posisinya. Menarik tubuh Rose ke dalam dekapannya. Memeluknya erat, Mingyu menaruh kepalanya pada bahu gadis itu, menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Rose

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang