EIGHTEEN : Young Forever

1.2K 148 8
                                    

tidak bisa menahan diri untuk tidak up >< >< ><









August, 2023. Seoul, South Korea.

_____

"Mengapa Dad pergi, Mom?" isak anak laki-laki kecil sambil menundukkan kepalanya kuat. Sang ibu hanya bisa mendekap erat putranya yang masih menangis setelah beberapa jam proses pemakaman selesai

"Mingyu harus kuat, Mingyu itu laki-laki. Menangis itu boleh, tapi jangan berlebihan okay? Jangan sampai Mingyu sakit, dan biarkan Appa-mu tenang disana" Ibu itu semakin mendekap erat putranya. Dia juga menangis, menangisi kepergian suaminya

"Mom, uljima" (Jangan menangis) ucap Mingyu kecil sambil mengahmpiri ibunya yang terduduk di sofa kamarnya setelah pulang bekerja

"Siapa yang menangis, hm? Why haven't you slept yet, baby?" Mingyu duduk di lantai dan menumpu kedua tangannya pada paha ibunya

"Setelah Mingyu besar, Mom hanya akan duduk di rumah. Mingyu akan bekerja" ucap Mingyu dengan bibir bebeknya, kedua mata kecilnya berkilau menahan air mata melihat ibunya yang bersusah payah membiayai hidupnya

"Mingyu libur kan? Ayo kita ke taman hiburan, Mingyu suka pergi kesana bukan?" mendengar itu, Mingyu tersenyum lebar sambil memeluk ibunya yang berada di depannya "Terima kasih Eomma. Mingyu sayang Eomma"

"Snickers!!! Mingyu suka ini!"

"Baik, lalu sekarang tutup matamu dengan kedua tanganmu, sayang"

"Lalu apa, Mom? Mingyu sudah menutup mata"

"Hitung satu sampai lima secara perlahan, lalu buka kembali matamu"

"Okay!!!" Mingyu mulai menghitung dengan semangat

"Satu!"

"Lima!"















"Mom, where are you?!"














Mingyu terperanjak dari tidurnya. Nafasnya terkecat, dadanya naik turun. Keringat membanjiri tubuhnya. Matanya terpejam kuat, mencoba melupakan ingatan yang benar-benar Mingyu hapus dari ingatannya. Mingyu segera bangkit, dan duduk di tepi kasurnya sambil meraih segelas air di atas nakas. Menetralkan deru nafas, dan deru jantungnya

Mingyu meraih ponselnya. Pukul delapan lebih empat puluh menit, gumamnya. Kembali menghelas nafas kasar sambil menyisir rambutnya ke belakang, hampir setiap malam Mingyu mengalami mimpi ini, dan hal yang sama selalu terjadi dengan dirinya yang terperanjak bangun dengan deru nafas, dan jantungnya yang tidak beraturan

Rasa kantuk membuat kelopak matanya sulit terbuka, Mingyu kembali ke rumah pukul tiga dini hari tadi. Sekitar tiga jam lagi dia harus melakukan penerbangan menuju The Black Country yang sangat maju dalam bidang industrinya, Inggris

Mingyu membaca sebuah pesan dari Minju. Sekertarisnya itu akan ikut bersamanya, karena tentunya Mingyu juga membutuhkannya. Dia bilang jika semua berkas yang dibawa sudah siap, dan mengingatkan jam keberangkatan pada Mingyu. Paham dengan keadaan atasannya yang sering lembur di kantor, Minju hanya mengirim sebuah pesan pada Mingyu

Tangannya beralih pada roomchat dirinya dengan gadisnya. Pesan terakhir adalah saat Rose berkata jika dia sudah sampai, dan sedang melakukan rehearsal untuk tour dunia dengan member yang lain dua hari yang lalu. Paham jika gadisnya itu sedang sibuk dengan aktivitasnya sebagai idol

Gadis itu sangat sempurna menurutnya. Wajahnya yang menawan dengan hati yang baik, dan jangan lupakan segudang bakat yang dimilikinya. Mingyu sangat bersyukur bisa bertemu dengan Rose

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang