THIRTY NINE : The Way You Act

710 89 11
                                    

Dengan jaket boomber hitam yang melapisi tubuhnya, Mingyu berjalan ke arah teras depan rumah. Suasana masih terlihat gelap, sang surya belum menampakkan diri karena sekarang masih sekitar pukul enam pagi

Hujan deras yang mengguyur semalaman membuat suhu udara hari ini cukup rendah. Jangan lupakan semalam saat gadis itu datang menghampirinya, akhirnya Mingyu memutuskan untuk mengantar pulang Rose sebelum hari mulai gelap dan hujan yang lebih deras

"Mingyu!"

Pria itu menolehkan kepalanya kesamping saat seseorang menyebut namanya dari kejauhan. Mingyu tersenyum sambil membungkuk hormat saat nyonya Park berjalan menghampirinya. Mingyu berinisiatif berjalan mengahmpirnya juga

"Selamat pagi" sapa nyonya Park saat dirinya tepat di hadapan Mingyu

"Pagi juga, ahjumma" bahkan jantung Mingyu sekarang berdetak tidak normal, dia sangat gugup di balik wajah cool yang selalu dia perlihatkan

"Kau akan kemana? Mau menemaniku berbelanja di super market di ujung sana?" ucap nyonya Park sambil menunjuk arah di depannya

Tentunya Mingyu langsung bersedia saat wanita paruh baya itu meminta tolong padanya atau sekedar menyuruhnya melakukan sesuatu. Bagi Mingyu membuat kedua orang tua gadisnya terkesan tetap nomor satu meskipun mereka berdua sedang tidak baik sekarang

"Tunggu sebentar, aku akan mengeluarkan mobilnya, ahjumma"

Nyonya Park mengangguk menanggapi ucapan Mingyu, kini wanita itu duduk di salah satu kursi yang ada di teras tumah sambil menunggu Mingyu dengan Jeep Wrangler hitamnya keluar dari garasi

Perjalanan mengantar nyonya Park berbelanja di super market berjalan lancar. Mingyu hanya sebatas mendorong troli atau mengambilkan barang barang yang berada di atas rak tinggi, itu saja

Wanita paruh baya itu terus bercerita tentang apapun, juga menyuruh Mingyu bercerita tentang pekerjaannya atau tentang kehidupannya di Seoul selama ini. Nyonya Park mencoba membuatnya nyaman berada disini

"Kau bisa memanggilku, eomma, Mingyu"

Kalimat itu terus berputar di pikirannya. Mingyu hanya tersenyum sambil mengangguk menanggapi ucapan nyonya Park saat itu

Kini mobilnya sudah terpakir rapi di depan garasi rumah keluarga Park. Wanita paruh baya itu memaksa Mingyu untuk membantunya bekerja di dapur

"Tidak mungkin jika tidak bisa memasak jika kau hidup mandiri selama di Seoul" ucap nyonya Park sambil meraih salah satu tas belanja kecil di jok belakang

"Baiklah, eomma"

Setelah itu Mingyu bergegas mengambil sisa tas belanja yang masih bearada di jok belakang. Meninggalkan nyonya Park yang kini tersenyum lebar saat mendengar ucapan terakhir Mingyu

"Keluarkan semua barang, dan masukkan ke tempatnya" titah nyonya Park saat mereka berdua sudah berada di ruang makan sekaligus dapur rumah keluarga Park

Mingyu mengangguk sambil memilah barang mana yang akan dia masukkan ke dalam kulkas atau yang akan di taruh di atas rak makanan

"Seharusnya sekarang appa Chaeyoung sudah pulang dari lembur kemarin malam, tapi kenapa tidak kunjung datang?"

Monolog nyonya Park membuat Mingyu menolehkan kepalanya, lalu dia berdiri karena sudah selesai mengemasi barang belanjaan

Mingyu mendekati nyonya Park untuk membantu membuat makanan "Ponselnya tidak bisa dihubungi?"

"Tenang saja, aku hanya khawatir. Mungkin dia sedang berada di jalan"

Mingyu hanya mengangguk sambil membuka bungkus daging sesuai rencana nyonya Park yang katanya ingin membuat daging panggang dan salad pagi ini. Mungkin juga kimbap atau sup rumpur laut karena Mingyu melihat kini wanita itu sibuk memgeluarkan rumput laut dari bungkusnya

𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang