TWENTY ONE : You Were Beautiful

1K 131 1
                                    

Mingyu merebahkan tubuhnya di atas kasur kamar hotel setelah sekitar dua belas jam perjalanan dari Seoul ke Hamilton. Mingyu mengecek jam pergelangan tangannya, pukul sepuluh lebih lima puluh menit. Mingyu memilih mencari posisi nyaman di atas kasur, meski sudah tidur di dalam pesawat, tidak ada tempat ternyaman selain kasur yang empuk

Ting...

"Yeoboseyo?"

Sudah sampai kau Kim?

"Beberapa menit yang lalu"

Tiket pulangmu sudah ada

Pukul satu malam, ingat

Betapa susahnya aku mencari selembar tiket pesawat

"Aaaaah, aku menyayangimu, hyung!"

Harus tepat waktu, ingat jika besok ada meeting penting

"Hmmm, kau tidak menghancurkan gedung perusahaanku, kan?"

Aku membakarnya beberapa menit yang lalu

Aku kesal karena permintaanmu yang aneh-aneh

"Akan kupenggal kepalamu saat pulang nanti, sipit"

Jaga kesehatanmu, Kim

Panggilan diakhiri sepihak oleh Hoshi. Mingyu teretawa melihat tingkah laku sahabatnya itu, bahkan Mingyu lebih menganggapnya sebagai kakak dengan jarak usia mereka terpaut satu tahun. Mingyu bangkit dari posisi berbaringnya, pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya lalu pergi keluar mencari makanan untuk perutnya

Mingyu memilih menaiki taksi untuk mencapai tempat tujuannya sambil menikmati suasana Kota Hamilton yang asri. Selesai mengisi perut karetnya

"Em, selamat siang, tuan. Apakah anda tahu tempat bagus untuk membeli buket bunga" tanya Mingyu sopan kepada sopir taksi yang duduk di depan kemudi

"Sepertinya saya tahu, anda ingin menuju kesana?"

Mingyu mengangguk mantap "Iya"

Mingyu kembali melakukan aktivitasnya untuk memandangi jalanan bangunan-bangunan di sepanjang jalan. Disini terasa nyaman dengan orang-orang yang ramah

Membuat suatu pikiran terlintas di otaknya untuk membawa Rose kesini bersamanya, dan tinggal bersama selamanya. Mingyu tertawa dalam diam memikirkan pikirannya sendiri. Aneh memang

"Maaf, tuan. Ini terlalu banyak" ucap sopir taksi sambil menghitung kembali beberapa lembar uang dollar dari Mingyu

"Tidak apa, terima kasih telah memberi tahu saya tempat ini"

"Oh, terima kasih. Semoga perjalanan anda menyenangkan disini" Mingyu tersenyum lalu keluar dari dalam taksi

Setelah menghabiskan beberapa jam untuk mengamati, dan mendengar penjelasan penjaga toko tentang bunga-bunga yang ada dengan cermat

Mingyu memilih untuk membeli buket bunga berisi bunga baby's breath yang melambangkan cinta sejati tak berakhir, dan bunga lavender yang memiliki makna tentang keanggunan seorang wanita yang sering orang-orang berikan kepada wanita yang mampu membuat mereka jatuh cinta

Mingyu memilih untuk membeli buket bunga berisi bunga baby's breath yang melambangkan cinta sejati tak berakhir, dan bunga lavender yang memiliki makna tentang keanggunan seorang wanita yang sering orang-orang berikan kepada wanita yang mampu memb...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐌𝐎𝐎𝐍𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑 | 𝐌𝐈𝐍𝐆𝐘𝐔 × 𝐑𝐎𝐒ÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang