Happy reading guys. Salam cinta dari penulis
Ninda_Rayanti
***
"Shya." Allova tiba-tiba memanggil.
"Iya, Va?" Sambut Cashya.
Lama Allova bergeming, hingga Cashya harus menoleh dahulu untuk memastikan sahabatnya tidak apa-apa. "Kenapa sih?"
"Aku boleh ngomong sesuatu nggak?" Ragu Allova berucap.
Kerutan di dahi Cashya semakin dalam, tidak biasanya Allova begitu. Biasanya jika ingin bertanya ya bertanya saja. "Bilang aja kali, Va."
Allova menatap Cashya pelan, ia memberanikan diri berbicara. "Kamu udah lama kenal sama Indah?"
Cashya tersenyum. "Aku kira mau nanya apa, lumayan lama sih Va. Aku sahabatan sama Indah udah dari aku kelas dua belas SMA. Kenapa?"
"Kamu ngerasa aneh nggak sih selama deket sama Indah?" Allova pelan-pelan bertanya.
Cashya sendiri bingung dengan pertanyaan Allova. "Aneh, nggak biasa aja. Ya kaya selayaknya kita bersahabat aja kaya gini."
Allova hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sementara Cashya semakin bingung. "Memangnya ada apa sih, Va?"
Allova tersenyum. "Nggak papa, cuma tanya aja."
Keduanya sama-sama melirik arloji di tangan mereka dan sama-sama mengangguk jika mereka harus masuk kelas lagi untuk kuliah. Cashya dan Allova berjalan beriringan sembari sesekali tertawa.
Mereka tak menyadari jika Indah memperhatikan keduanya dengan wajah tak suka, ada amarah di sana yang seakan siap untuk diluapkan.
***
Zeka telah sampai di parkiran kampus Cashya, saat melihat arloji ia hanya menghela napas. Ternyata Zeka terlalu cepat satu setengah jam untuk menjemput istrinya. Tawanya menguar, rupanya ia begitu merindukan Cashya.
Pintu kaca mobilnya di ketuk seseorang, Zeka membuka kaca mobil itu. Terlihat Indah tersenyum ke arahnya. "Jemput Cashya ya, Om?"
"Iya nih, kecepetan. Indah sudah selesai kelas?" Zeka menjawab dengan senyuman.
Indah tersenyum masam. "Kalau Indah di sini berarti udah dong ya, Om."
Dengan kerutan Zeka mengangguk, entah kenapa baru kali ini Zeka melihat Indah dengan pandangan berbeda. Indah bukan seperti gadis lembut yang ia kenal beberapa bulan yang lalu.
"Terus Indah mau pulang? Naik apa?" Zeka mengalihkan pertanyaan.
Indah lagi-lagi tersenyum sinis. "Ya mau pulang. Indah bawa mobil kok Om, tenang aja. Indah nggak akan jadi pengganggu pernikahan Om sama Cashya kok. Nikmati aja, sebelum akhirnya lihat apa yang akan terjadi. Suatu hari Cashya pasti akan menyadari siapa yang pantas ia cintai."
Zeka menatap mata Indah, ada kemarahan di sana yang ditujukan Indah untuk Zeka. "Kamu mengancam saya?"
Indah kembali tersenyum. "Tidak, saya tidak suka mengancam. Lihat saja apa yang akan terjadi kedepannya."
Usai mengucapkan hal yang tak dapat Zeka mengerti, Indah langsung pergi meninggalkan lingkungan kampus dengan mobil mewahnya.
Beberapa waktu kemudian, Cashya pun keluar. Ia tersenyum melihat suaminya telah menunggu sembari duduk di kap mobil. Dari jauh Cashya sudah bisa menduga, jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran Zeka.
Cashya mendekati Zeka lembut, menyentuh dadanya pelan. Zeka terkesiap, barulah ia melihat Cashya di sana. Senyumnya menguar kala akhirnya ia bisa melihat istrinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Muda
RomanceSiapapun tak tahu bagaimana putaran takdir berlaku untuk kisah ini. Tak tahu pula apakah takdir menjadi pemersatu atau justru pemisah untuk kisah ini. Jikapun nanti pada akhirnya takdir mengisahkan untuk saling melupa pada akhirnya. Setidaknya ti...