XX. Afraid to Lose You

522 30 0
                                    

Happy reading guys. Salam cinta dari penulis

Ninda_Rayanti

***

"Argh, Mas Zeka. Sakit!" Cashya berteriak kesakitan sembari memegang tangan Zeka yang dilanda ketakutan.

Dokter yang menangani Cashya mulai berkeringat pucat saat ia melihat tangannya penuh dengan darah.

"Suster postpartum hemorrhage." Dokter berteriak.

Zeka seperti akan pingsan saat dokter mengatakan hal itu, sebab dahulu saat Serafina melahirkan Cashya pun begitu dan berhujung dengan Serafina yang koma selama sepuluh hari.

Masalahnya ini Cashya, istrinya dengan usia yang begitu belia. Ia takut kehilangan Cashya. Bukan Cashya namanya jika tidak bersikukuh untuk melahirkan normal.

Saat bayi itu telah lahir, monitor detak jantung Cashya juga terhenti dan Zeka menangisi jasad Cashya yang telah tiada dalam keadaan menggendong putri mereka.

***

"Nggak-Nggak! Cashya jangan tinggalkan aku. CASHYA!"

Teriakkan Zeka membuat Cashya terbangun, sementara Zeka masih dalam kubangan mimpi buruknya. Cashya mencoba membangunkan Zeka dengan menepuk-nepuk pipinya lembut. "Mas, bangun."

Zeka membuka mata dengan air mata yang telah mengalir. Begitu ia menemukan Cashya, Zeka langsung memeluknya dan terisak di pundak kecil Cashya.

"Ada apa, Mas? Kamu mimpi buruk ya." Cashya berusaha menenangkan suaminya.

"Jangan tinggalkan aku, Shya." Hanya itu respon Zeka.

Cashya menepuk bahu Zeka. "Kamu pasti mimpi buruk. kali ini mimpi apa lagi, Mas?"

Air mata Cashya mengalir, jujur ia tidak sanggup melihat Zeka seperti ini. Semenjak Cashya mengatakan bahwa ia siap mengandung anak Zeka, entah kenapa Zeka selalu mimpi buruk.

Kali ini Cashya dan Zeka sama-sama menangis, mereka sama-sama memiliki ketakutan satu sama lain. Cashya yang takut jika Zeka mengalami depresi, Zeka yang takut untuk kehilangan Cashya.

"Aku bermimpi, kamu pergi untuk selamanya Cashya. Pergi setelah kamu melahirkan anak pertama kita."

Zeka menangis, bukan hanya menangis biasa namun ia terisak. Ya, seorang Zeeshan Kamayel Auriga terisak di pelukkan seorang Caera Barsha Davidya Maheswara.

Tuhan, hilangkan kekhawatiran suamiku. Jadikanlah setiap ketakutan dalam dirinya menjadi jawaban bahwa ia akan bahagia di kemudian hari. Tuhan, jagalah aku dan suamiku dari marabahaya di luaran sana Tuhan. Gantilah tangisan deras suamiku ini dengan senyuman kebahagiaan di kemudian hari.

***

Dengan pagi yang cerah Zeka dan Cashya terbangun dari tidur mereka yang lebih baik, Cashya tersenyum melihat Zeka dan Zeka melamun memikirkan sesuatu.

"Mas."

Zeka menoleh mendengar suara lembut istrinya, senyumnya ia paksa untuk mengembang. Cashya sudah menangkup pipi Zeka pelan.

Istri Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang