Fina terbangun di pagi hari dengan tubuh segar layaknya terlahir kembali. Tapi suasana ini membuatnya sedikit kecewa kala keheningan kembali melanda dirinya.
"Kau masih disini Doc?" Tanya Fina menyeruput teh nya. Itu Erick masih ada di rumahnya.
"Bersyukurlah aku tidak meninggalkan mu sendirian." Ketus Erick tak bermaksud apapun.
"Yah.. kau benar." Enteng Fina menjawab meletakkan cangkir teh nya.Ada sedikit nada kecewa di dalamnya.
Para EA SAO sudah kembali ke markas. Ada sesuatu yang harus di kerjakan, kata Erick. Fina mengangguk mengerti, itu sudah jadi kewajiban mereka. Jadi kenapa Erick masih ada di sini? Tentu saja karena ia di sewa untuk menjaga Fina 24 jam sehari.
"Apa mereka akan kemari lagi?" Tanya Fina dengan nada kesepian. Erick mengangguk, ia menambahkan. "Paman Tua mu akan datang bersama sesorang nanti." Mata Fina langsung berbinar. Ia sudah merindukan pria itu dari kemarin. Tapi siapa yang akan datang lagi?
Lupakan, aku akan tahu nanti. Batin Fina acuh. Ia menyantap sarapan yang di buatkan Erick. Bukan berarti ia tidak masak ini hanya tambahan nutrisi untuk bayinya.
Fina membersihkan beberapa sudut rumahnya di bantu Erick. Sesekali pria itu akan memberikan nasihat untuk menjaga kandungannya. Dan Fina sangat menikmati waktu belajarnya ini. Ini seakan kau mempunyai konsultan pribadi di rumahmu dan memang itulah yang terjadi.
Dua jam berlalu dan Fina sudah menyelesaikan tugasnya, ini tengah hari, ia ingin tidur tapi harus menunggu Nathan tiba membuatnya harus terjaga.
Erick? Dia sudah ada di atas sofa tertidur, bagus juga menjadi dokter pribadi Fina, ia bisa tidur siang sepuasnya sekarang, asalkan ada yang menggantikannya. Lagipula Nathan bilang akan datang sebentar lagi. Dan ia sudah berkelana di alam mimpi lebih dulu.
Ting tong Ting tong.. Bel rumah berbunyi, Fina dengan semangat membuka pintu itu.
Dan.."Hi Baby.." Sapa Nathan menerima pelukan Fina. Pelukan mereka sedikit terhalang dengan perut besar Fina.
"Lihat siapa yang aku bawa." Ucap Nathan bergeser menampakkan gadis lain yang tak kalah cantik dari Fina.
"Hi.. how are you.." sapanya sambil tersenyum manis ke Fina.
"Rosse.. Lama tak bertemu." Peluk Fina. Kalian ingat bukan Rosselina Foxter.. si gadis arrogant yang berhasil di takhlukan Fina?
"Lihatlah perut besar ini."Usap Rosse gemas sendiri. Ia ingin menciumnya. Fina terkekeh dan mempersilahkan mereka masuk.
"Dimana Henry?" Tanya Fina celingukan mencari kakak lainnya itu. Nathan menjawab ada sesuatu yang harus di urus, dan ia akan terlambat.
Dengan adanya Rosse membuat Nathan tak bisa berbuat manja pada Fina. Ia kalah sepenuhnya, kalian tahu kan..Amarah gadis adalah yang paling buruk. Ia lebih memilih menganggu Erick yang tertidur lelap.
"Bagaimana kabar kakakmu?" Tanya Fina basa basi.
"Ia baik, ia sekarang sudah mempunyai puteri yang cantik dari suaminya." Balas Rosse. Ya.. kakaknya sekarang sudah menikah dengan seorang putera perusahan lain. Mereka menilai ini akan menjadi kerja sama yang menguntungkan bagi Foxter corp. Fina tahu bagaimana cara kerja sebuah perusahanan besar menjaga eksistensinya agar tak kalah saing.
Fina menganga tak percaya, ia bisa membayangkan betapa cantiknya puteri Kelly. Ibunya saja bagai bidadari apalagi jika ia menikah dengan pria tampan lain? Dia akan sangat cantik.
"Lupakan dia. Bagaimana denganmu? Kapan kau akan menikah?" Tanya Fina menggoda teman wanita satu satu nya ini. Lupakan yang 'lain itu.
Rosse tertawa garing saat mendengar nya. Bagaimana ia bisa menikah saat julukan arrogant begitu melekat dalam dirinya. Ia bahkan sulit untuk menghilangkan kesan yang sudah lama tertanam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Agent and Genius Girl ✔
Science Fiction"Maafkan aku." Cicit Fina dengan suara yang hampir menghilang. "Plakk.. seharusnya aku tidak mempercayakannya pada gadis kecil sepertimu." Setidaknya Kelly tidak menyebutnya jalang. Ini lebih baik. Wajahnya kini terasa panas. Lebih tepatnya tubuhn...