Sepertinya mengurus wanita yang kelewat pintar sangat menyebalkan. Jenius, setidaknya itulah julukan yang kami berikan untuknya.
Organisasi teroris kali ini, bukanlah organisasi sembarangan. Mereka tidak hanya menggunakan senjata dalam penyerangan tapi juga menggunakan para wanita jenius untuk membantunya. Ditambah lgi, mereka memproduksi obat-obatan terlarang.
Ketika melihat file yang dibawa Fina barulah kami sadar. Tujuan dari dibangunnya cabang-cabang yang mengumpulkan para gadis adalah untuk menciptakan para wanita dengan dengan kecerdasan super.
Awalnya mereka akan mencari para gadis jenius tanpa keluarga, banyak korbannya dari panti asuhan. Mereka memberi para gadis itu pelatihan tentang bagaimana merakit senjata, membuat narkotika, melatih kemampuan bertarung dan yang lainnya semacam pelatihan untik tentara. Mereka juga diberikan semacam obat, sepertinya obat itu sudah didesain sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan mereka.
Setelah dirasa waktunya tepat mereka akan menghamili para gadis itu. Seperti malam itu, para petugas itu akan menggoda menarik perhatian mereka hingga para gadis itu akhirnya jatuh dalam pelukan mereka dan membuatnya tak bisa berpaling dari organisasi. Anak hasil dari persilangan mereka adalah para wanita super jenius dengan kemampuan pertarungan militer tinggi. Sepertinya semuanya adalah para wanita karena kami tak mendapati bahwa ada lelaki hasil dari perkawinan itu.Sebenarnya Fina tidak termasuk kedalam bahan percobaan itu. Justru Fina adalah hasil dari percobaan itu sendiri.
Ibunya, Sofie Lowenn adalah gadis yang menjadi percobaan mereka pada tahun ketiga organisasi itu dibuat. Sama seperti gadis lainnya ia termakan dalam bujuk rayu para lelaki laknat~aku tidak termasuk tentunya~dan mengandung Fina. Tetapi entah keajaiban atau keberuntungan memang berpihak padanya. Sofie berhasil lolos dan melarikan diri.Para agent senior yang bertugas masa itu tak menemukan jejak Sofie sedikitpun. Sepertinya ini adalah hasil dari pelatihan mereka. Baru-baru ini kami berhasil menemukan lokasi Sofie namun kami terlambat karena organisasi itu datang lebih dulu untuk mengambil apa yang sudah menjadi milik mereka. Dia adalah Safina Lowenn.
Sayang, file itu hanya berisikan peredaran obat yang mereka dagangkan. Sepertinya cabang di Indonesia ini tidak memuat data tentang markas pusat ataupun pimpinan mereka. Saat kami hendak mengambil semua data diruang pusat kala itu semua sudah hancur semua data penting sudah diamankan dan bahkan mereka membakarnya meskipun saat itu didalamnya banyak mayat anggota mereka yang tewas ditempat. Alhasil tempat itu hangus menjadi tempat pengkremasian mereka dan hanya menyisakan dua hal.
Fina dan juga file di genggaman tangannya. Kami menyamarkan kasus kebakaran itu sebagai kebakaran hutan biasa agar tak menimbulkan kecurigaan warga Indonesia. Konon katanya negara itu rawan akan konflik. Jika mereka mengetahuinya pasti akan jadi perpecahan.Seperti keseharianku yang biasanya bangun pagi. Ku ayunkan kedua kaki melangkah ke kamar mandi. Ku kenakan hoddie hitamku dengan celana sport pendek selutut. Setiap pagi aku akan melakukan jogging hanya sekedar olahraga biasa. Karena kami SAO harus selalu menjaga kesehatan agar siap menghadapi para musuh setiap hari.
Aku berharap keseharianku bisa normal seperti biasanya namun.. saat ku buka pintuku aku tersentak kaget.. "Kau.. apa yang mau kau lakukan?" Aku melihatnya dengan kaos lengan pendek dan bawahan yang mempakkan paha putihnya.
"Tentu saja untuk jogging memangnya apa lagi?" Sahutnya dengan kesal.
Aku hampir lupa jika dia juga mendapatkan pelatihan yang tak kalah dari SAO oleh organisasinya, wajar jika dia melakukan ini.
"Kau mau kemana?" Saat ku lihat arahnya berlawanan dari tempat biasa untuk jogging.
"Kemanapun terserahku. Bukan urusanmu." Kesialan apa yang menimpaku hingga harus berghadapan dengan gadis super mengesalkan seperti dia. Bagaimana mungkin jika dia adalah seorang wanita jenius? Lihat saja cara bicaranya sangat menjengkelkan. Tidak, dia hanya bicara seperti ini padaku, sangat berbeda jika berbicara dengan Alby maupun Lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Great Agent and Genius Girl ✔
Ficção Científica"Maafkan aku." Cicit Fina dengan suara yang hampir menghilang. "Plakk.. seharusnya aku tidak mempercayakannya pada gadis kecil sepertimu." Setidaknya Kelly tidak menyebutnya jalang. Ini lebih baik. Wajahnya kini terasa panas. Lebih tepatnya tubuhn...