~41~

6.7K 407 13
                                    

Thank you buat kalian yang masih setia sama GAGG... so.. arigatou.. kalian gak tahu seberapa senangnya author.. seneng banget.. yah walaupun baru sedikit yang kasih respon...
But.. its okay.. the everything's has a time self..
So.. please enjoy..

...

"Jangan bercada.!! Kau berani kembali dan mengatakan bahwa dirimu adalah Kakak nya? Apa kau tidak malu?"Bentak Henry.

Aku dan Fina tak bisa mengalihkan pandangan kami darinya. Tubuh kecil itu melawan Alex? Itu rasanya tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ia bias menang melawannya?

"Henry.. Hentikan." Fina lari dari rengkuhan ku dan memeluk Henry balik.

Hei girl.. siapa yang kau peluk itu? Kesal ku dalam hati.

"Lepaskan Aku Fin. Apa kau akan menerimanya dengan enteng begini? Apa kau tidak ingat apa yang telah di lakukan Organisasi itu padamu? Apa kau akan melupakannya semudah itu?"

Tunggu..Kenapa hanya aku yang merasa bingung disini? Sebenarnya apa yang di maksud mereka? Apa hanya aku yang tidak tahu disini?

"Kau bisa menghajarku sesuka hatimu tapi kumohon biarkan aku bicara dengan nya. Aku harus mengatakan sesuatu." Pinta Alex tak berdaya. Pria besar ini berhasil di takhlukkan oleh Henry.

"Henry.. Kumohon lepaskan dia. Aku harus tahu alasan nya datang kepadaku dan menolongku setelah sekian tahun." Fina terlihat enggan melepaskan pegangannya pada Henry.

"Lepaskana aku Fin. Biarpun kau tis5ak masalah dengan itu tapi aku yang punya masalah dengannya. Lepaskan aku jika kau tidak ingin terluka!!"

"What the he**. Kau berani membentak gadis ku Hen? Apa kau lupa siapa dia?" Aku maju dan menangkap Fina yang tak sengaja terdorong oleh Henry. Aku tahu pria itu tidak sengaja, tapi tetap saja.

"Maaf kan aku Fin." Sesal Henry mendekat tapi Fina justru mundur kebelakang. Wajar saja, ia tak pernah melihat pria itu marah sebelumnya. Dan kali ini ia yang di marahi nya.

"See.. she scared..Because of you." Tukas ku singkat membelakangi Fina.

"Cukup di belakangku saja." Bisikku pada Fina yang memegang kemejaku. Awas kalian berdua sudah membuat Fina ku ketakutan.

"So.. Who's wanna explain to me? What happened?" Tanya ku santai tapi tetap tegas. Jika terus begini pertengkaran ini tak akan berhenti sampai ada yang terluka pada akhirnya.

"I'm so sorry Fina..I don't mean.." Henry masih berusaha menggapai Fina namun ku hentikan.

"Apa yang kau sembunyikan dariku? Dari mana kau bisa mengenal pria ini ? Apa selama ini kau sudah membohongiku?" Ucap ku pura-pura tersakiti.

Seharusnya aku mendapatkan penghargaan dari akting ku ini.

"Kau juga Alex.. Kenapa kau mengganggu kehidupan kami yang tenang setelah semua nya? Apa kau berniat membawa Fina dalam dunia yang penuh luka lagi? Apa kau tahu bagaiamana Aku menemukan Fina terakhir kali?"

"Kakak.. Stop it." Pinta Fina menarik baju ku.

"I have to tell him." ku genggam erat tangan Fina yang sudah gemetaran. Aku harus Fin..

"Kami berdua adalah saudara." Jawab Alex dengan tatapan mengiba padaku.

"..." Aku terhenti sejenak kemudian meneruskan kembali.

"Aku tahu maksudmu, tapi dari mana kau bisa saudara dengan Fina? Maksudku.. Apa kakak ku juga melahirkanmu bahkan sebelum aku lahir?" Tanyaku Bingung.

Suasana tegang tadi sudah mencair dan kami pun sudah duduk di kursi depan.

"Bukan satu ibu.. kami berasal dari satu Ayah.. Dan itu tak bisa mengubah jika aku adalah saudara kandungnya." Tegas Alex meyakinkanku. "Kalau kau adalah Kakakaknya.. Aku adalah Pamannya.. Kenalkan.. Aku "

Great Agent and Genius Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang