Revanza. Seorang gadis cantik dan periang. Namun, kini hanyalah kesunyian yang ada di dalam dirinya. Ia pun mengganti nama belakang nya menjadi Revanza Salestya karena ia tidak tahu darimana dirinya berasal. Sejak kecelakaan memilukan itu kini hanya membuat Reva hidup sendirian. Ya, sendirian. Ralat, ia mempunyai 4 sahabat. Catat itu, hanya 4.
Ia tidak mengingat apapun yang terjadi pada dirinya dahulu. Saat ia sadar, sudah ada satu keluarga yang berada di hadapannya. Dan Reva di nyatakan amnesia atau hilang ingatan.
Sifatnya pun kini berubah. Lebih banyak diam dan cuek. Jangan lupa dengan penampilannya yang urakan. Selama ini ia hanya mencoba untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya.
Sebenarnya, bisa saja jika ia meminta di laporkan atau di umumkan kepada pihak kepolisian bahwa ia telah berpisah dari keluarganya dan hilang. Tapi pikirannya berputar, karna ia tidak mungkin berpisah jika tidak ada masalah yang terjadi.
Kini ia tidak tahu apa yang terjadi pada orang di masa lalunya. Ahh, rasanya ia tidak peduli lagi. Walaupun itu keluarga kandungnya sekalipun. Intinya, ia bahagia dengan hidupnya yang sekarang.
Hidup dengan usahanya sendiri. Siapa sangka? Reva adalah gadis yang pintar sehingga selalu mendapatkan beasiswa di sekolah elit. Hingga dia tak susah payah mencari sekolah barunya. Perlu di catat juga. Ia memulai hidup sendiri dari umur 14 tahun. Ketika ia kelas 8 SMP.
Dan sekarang ia sudah berumur 17 tahun, kelas 11 SMA. Ia menghidupi dirinya dengan bekerja sebagai Pelayan Cafe yang cukup ternama. Bagaimana ia bisa di terima? Karena Cafe itu milik orang tua salah satu sahabatnya. Sebenarnya sahabatnya bisa saja mencarikan pekerjaan yang lebih pantas untuk Reva. Namun, reva menolak. Ia lebih memilih menjadi pelayan saja. Katanya, "Enakan jadi pelayan."
Padahal dahulu, walaupun kini Reva hilang ingatan, perlu di catat, kehidupan Reva sangat enak. Orang tuanya adalah orang yang cukup kaya. Dan Reva pun selalu di manja oleh Papanya. Tetapi kisah masa lalunya itu ia biarkan menghilang dan ia kubur dalam-dalam.
Dan kini, rumah sederhana bercat putih polos dengan 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, dan tak lupa teras yang ia tanami dengan banyak pepohonan yang nampak sejuk sekarang sudah menjadi tempat bernaungnya. Rumah yang ia beli sendiri dengan hasil jerih payahnya.
Hebat bukan?? Tak lupa. Reva juga punya 1 motor sport hasil dari tabungannya dan dibantu oleh keempat sahabatnya.
Motor sport berwarna merah merupakan miliknya. Tetapi, ia tak pernah menggunakan motor itu untuk sekolah. Katanya, "Jalan lebih sehat."
Asal kalian tau, rumah Reva dari sekolah cukup jauh, yaitu 2 Km. Dan ia lebih memilih jalan kaki. Ia berangkat dari rumah pukul 06.45, sedangkan ia sampai pukul 07.15 dan sudah pasti ia terlambat setiap hari. Tapi, itu tidak masalah bagi Reva. Ocehan? Hinaan? Bullyan? Ia sudah terlalu kebal.
Saat hujan, ia rela menerobos hujan dengan sebuah jaket yang membalut lekat di tubuhnya. Walaupun ketika ia sampai, sudah pasti badan nya lepek. Tapi, ia tak memperdulikan itu. Sebab, ia selalu menyimpan seragam cadangan di lokernya.
Banyak yang menawari nya tumpangan, tapi Reva selalu menolaknya dengan bahasa yang cukup kasar.
Seperti, "Gue gak butuh tumpangan lo."
Atau, "Duluan aja."
Dan terkadang, "Gausah sok baik."
Dan yang lebih parah, "Gue punya kaki buat jalan, gak kek lo bisanya ngandelin kendaraan."Selain itu, sudah banyak pelanggaran yang dilakukan Reva di sekolahnya. Namun, para guru tak ada yang mau mengeluarkan nya dari sekolah.
Ada yang bilang, "Sayang kalo siswi kayak Reva di keluarin, kan dia pintar, bisa dijadiin peserta lomba cerdas cermat nanti." Reva sangat muak berada di sekolah itu. Rasanya, ia hanya di manfaatkan. Tapi, tak apa. Tujuan Reva hanya untuk sekolah dan menaklukan dunia. Hahaha...
Pada awal ia masuk SMA, kehidupan nya sangat tenang dengan kesendiriannya. Tidak ada yang mengganggunya. Walaupun dengan tampang urakan dan kelakuan nya yang mendorong ia masuk Ruang BK lagi dan lagi, tapi itu tidak ada masalah bagi Reva.
Ketika ia di skors, ia tetap masuk sekolah, tetapi hanya nongkrong di kantin. Dan ketika ia di tegur oleh guru BK, ia beralasan, "Gue kan di skors. Jadi, bebas mau dimana aja." Sudah cukup banyak kata-kata kasar yang ia keluarkan.
Siapa yang tidak mengenal Reva? Gadis pendiam dengan kesendiriannya sukses membuat semua orang penasaran akan dirinya. Banyak siswa yang coba mendekati Reva namun ia selalu berkata, "Cari yang lain aja."
Ia sekolah menggunakan rok sepan abu-abu di atas lutut dan baju yang lumayan ketat mengepres tubuh mungilnya. Hanya dia yang memakai itu. Yang lain tidak berani.
Kehidupan nya sangat tentram dan ketika kenaikan kelas, ia juara 1 paralel di sekolahnya. Tapi, kesendirian itu tidak berlangsung lama ketika ada seorang Most Wanted Boy tukang membully siswa maupun siswi yang selalu mengganggu Reva dimanapun.
Sebut saja dia, Valdo. Rivaldo Varenskia. Anak tunggal pemilik sekolah yang suka membully di sekolahnya. Ia tidak peduli itu siswi ataupun siswa. Yang jelas, ketika ada yang mengganggunya, ia harus mengganggunya lagi.
Ia pun bertemu dengan Reva. Rasa penasaran akan dirinya pun tumbuh. Dan membuat Valdo selalu ingin membully Reva. Katanya, "Gue suka liat dia menderita."
Reva pun sangat kesal kepada Valdo. Tak hanya kesal, ia sudah benci rasanya.
Tapi, sepertinya takdir berkata lain. Rasa penasaran Valdo sudah berubah. Entah menjadi benci atau cinta.
Anak broken home?? Jelas iya. Reva dan Valdo adalah anak broken home dengan sejuta rahasia terpendam.
Jangan lupa tinggalkan jejak hehe❤️.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alone
Teen Fiction{PENDING} FOLLOW SEBELUM MEMBACA. WARNING⚠️ -------------------------------------------------------------- Revanza Aurosh Greelia atau yang sekarang kita tahu dengan nama Revanza Salestya. Sejak kecelakaan yang di alaminya, Revanza mengalami amnes...