23. Geovano Altarik Gardenio

45 7 5
                                    

Happy Reading!

💜💜💜

"Ini baru permulaan Riesya. Gua pastiin hubungan lu gak akan bertahan lama. Apapun yang Naishila punya, gak boleh di punya in yang lain juga, termasuk lu" gumam hati Naishila dan perlahan mengulurkan tangannya melingkari pinggang Gabriel.

Gabriel merasa ada yang menyentuh pinggangnya. Ia menundukkan pandangan singkat hanya untuk sekedar melihat, dan benar saja Shila pelakunya. Tidak bisa dibiarkan.

"Shil lepasin!" Ujar Gabriel sedikit berteriak karena mengimbangi keramaian Jakarta sore ini dan juga gerakan refleks tangannya yang memaksa lengan jenjang Shila melepas pinggang nya.

"Maaf.. maaf, Gab. Gue gak ada maksut" ujar Naishila sedikit lirih. Akting yang baik, sangat baik.

Padahal dalam hati Shila ingin sekali mengumpat sekarang.

Tak terasa kini Gabriel dan Naishila sudah berada di parkiran rumah sakit. Naishila turun dari motor besar Gabriel dan menyerahkan helm yang tadi di pakainya.

"Makasih ya,Gab. Ayo masuk" ujar Naishila dan tangan kanannya menaut erat tangan Gabriel. Namun tidak ada respon, tidak ada pergerakan dari Gabriel. Ia masih setia duduk santai di atas jok motornya itu.

"Sorry gue gak bisa. Gue harus ke rumah Riesya" ketus Gabriel dan melepas kasar genggaman tangan Shila.

"Lo kenapa sih? Pms?" Tanya Naishila dengan kerutan di dahinya. Akankah ini bagian dari akting nya? Entahlah.

"Njir.. gue cowok" jawab Gabriel masih sangat ketus.

"Bocor lo, Gab? Mau roti jepang nggak? Oh atau mau kiranti? Ntar gue beliin di kantin rumah sakit tenang aja" ujar Naishila seolah Gabriel ini benar-benar pms. Ia menarik lagi pergelangan tangan Gabriel.

"Bener-bener gak waras nih cewek" gumam Gabriel jengah.

Gabriel masih diam di tempatnya semula. Ia tak beranjak sedikitpun, bahkan setelah Shila menarik tangannya berkali-kali.

"Gue gak bisa elah" geram Gabriel.

Tiba-tiba raut muka Shila berubah sendu, atau hanya di buat-buat? Entahlah

"Yaudah" ujarnya lirih lalu meninggalkan Gabriel.

Gabriel pun segera memakai helm full face nya dan menstater motornya menuju rumah kekasihnya, Riesya.

"Anjir, badak, kuda, monyet, sialan si Gabriel. Gak ada niat nyusulin gitu? Ngebaik-baikin? Kan ceritanya papa gue lagi sakit. Ishh bangsat ah" kesal Naishila setelah kepergian Gabriel. Lalu Naishila pun segera menuju ke kamar rawat papa nya.

Fyi, sebenarnya memang papa Naishila masuk rumah sakit, dan hal itu di manfaatkan Naishila untuk mendapat perhatian Gabriel. Namun sayang, Gabriel tak menggubris, ambyar dah tuh.

💜💜💜

Setibanya di rumah Riesya, Gabriel segera turun dari motornya dan menggedor pintu rumah Riesya.

"Riesya.. Sya, ini Gabriel, Sya" teriak Gabriel di depan pintu dengan tangan yang terus menggedor-gedor pintu rumah Riesya.

2 menit setelahnya, papa Riesya keluar dari balik pintu rumah Riesya.

"Eh Gabriel. Ada apa?" Tanya papa Riesya ramah.

"Ehmm ini om Gabriel mau nyari Riesya, Riesya nya ada om?" Tanya Gabriel to the point.

"Kenapa emangnya? Berantem ya sama Riesya?" Tanya papa Riesya.

"Iya om, ada salah faham sedikit" jawab Gabriel.

Little Star🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang