Happy Reading!
"Yah, kalau cinta mah berjuang bareng. Nggak adil dong kalau cuman 1 pihak yang berjuang. Orang Nabi Adam sama Siti Hawa waktu dipisahin sama Allah, mereka berdua berjuang tuh buat kembali bersatu. Nggak ada ceritanya Nabi Adam berjuang dan Siti Hawa rebahan"
-Riesya Arsanta Galaxi-
👑👑👑
Seperti kesepakatan Desya dan Nichol serta satu kelompok mereka, sore ini mereka akan kerja kelompok di cafe pelangi.
Desya sengaja tidak mengajak Riesya, Kinan, Jen, atau bahkan Nesya. Karna kan ini kerja kelompok, bukan nongkrong.
Sudah 10 menit Desya disini sembari mengaduk ice capuccino nya, tapi belum ada tanda-tanda teman kelompok nya akan datang.
"Lama banget elah. Capek gue" tutur Desya pada dirinya sendiri.
"Bwah.." kaget seseorang dari balik punggung Desya.
"Eh anjirr.. Bangsut lo, Badak. Gue kaget, Njir" sergah Desya menggebu. Sudah kesal menunggu, ditambah lagi di kageti oleh Nichol.
"Bwahahaha.. Sumpah deh, Des. Ekspresi lo kocak banget. Bwahahaha" lihatlah, bahkan sekarang ia tertawa terbahak-bahak.
Desya hanya mencebikkan mulut dan kembali meminum ice capuccino nya.
Setelah Nichol meredakan tawanya, ia pun duduk di kursi yang berhadapan dengan Desya.
"Mana yang lain?" tanya Nichol mulai buka suara.
"..."
"Woy!!"
"..."
"Woy, macan! Lo denger gue ngomong nggak sih?" tanya Nichol geram sembari menarik ponsel Desya kasar.
Yap, Desya sedari tadi sibuk bermain ponsel hingga mengabaikan Nichol yang berada di hadapan nya.
"Paan sih?! Balikin nggak?" cecar Desya.
"Nggak! Lo dari tadi ngacangin gue." timpal Nichol lalu memasukkan ponsel Desya ke saku celana jeans nya.
"Badak balikin nggak? Gue butuh hp gue. Balikin cepet" Desya terus berusaha merebut kembali ponsel nya.
"Nggak. Gue balikin abis tugas kelompok" pungkas Nichol yang hanya di balas hembusan nafas kasar oleh Desya.
Percuma saja berdebat dengan makhluk di depannya ini, buang-buang tenaga.
Sedangkan di sisi lain, Nichol sedikit kesepian karna sisi cerewet Desya tidak terlihat. Akankah Nichol mulai merasa... Ah lupakan saja.
"Hei.. Sorry telat. Tadi macet" ujar Naila sembari mengatur nafas.
Yap, Naila adalah teman sekelas Desya, juga satu kelompok nya.
Ternyata Naila tidak datang sendiri, tetapi dengan Amanda dan Roy.
"Udah ngumpul kan? Ayok mulai cepet." ujar Desya cepat lalu mereka pun mulai mengerjakan tugas kelompok yang sudah di berikan guru.
👑👑👑
Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 5 lebih 30 menit. Itu artinya sebentar lagi akan maghrib. Teman-teman Desya baru saja pulang, hanya menyisakan ia dan Nichol.
"Siniin hp gue" cecar Desya menagih janji Nichol.
"Bentar" Nichol pun mengambil ponsel Desya dari sakunya.
"Apa kunci nya?" Desya mencium bau-bau tidak enak.
"Buat apaan? Udah siniin cepet elah!" ujar Desya ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star🌟
Teen FictionKisah seorang gadis anak pemilik sekolah dengan segala kerumitan nya. Cinta bertepuk sebelah tangan sampai di perebutkan oleh 2 lelaki sekaligus. Antara Gabriel yang memang sudah menjabat pacar nya, dan Geovano cowok badboy pentolan sekolah yang ter...