25. Riesya's Birthday [2]

28 4 0
                                    

Happy Reading!

Ternyata benar, beberapa hal memang lebih baik menghilang dan meninggalkan rindu mendalam. Karna kadang, kehadiran nya jauh lebih menyakitkan.

-Resya Arsanta Galaxi-

🐥🐥🐥

Gabriel menghentikan motor nya di halaman depan rumah Riesya. Rasa-rasanya rumah Riesya tampak biasa saja, tidak seperti rumah yang hendak ada pesta. Riesya mengerutkan kening nya heran, masa iya hari bahagia nya tidak dirayakan.

Riesya dan Gabriel melangkah memasuki pintu utama keluarga Galaxi yang megah itu. Terlihat ruang tamu juga biasa-biasa saja membuat Riesya semakin heran. Namun kedua nya melangkah masuk lebih dalam.

"Mah.. pah.. kak.." panggil Riesya pada anggota keluarganya----sedikit berteriak lebih tepatnya.

"Apa sih sayang. Dikira ini hutan apa" celetuk mama Riesya dari arah dapur. Riesya pun menghampiri mama nya, dan meninggalkan Gabriel begitu saja.

"Kok rumah masih sepi sih mah?" Tanya Riesya memastikan.

"Maksutnya?"

"Kan hari ini ultah nya Riesya mah. Kok gak ada bau-bau mau pesta sih." Protes Riesya.

Sedangkan mama Riesya hanya ber oh ria saja. Menyebalkan sekali.

"Ih mama, Echa nanya ini" rengek Riesya. Kalo dilihat-lihat sekarang mamahnya satu tingkat lebih mengesalkan dari dulu. Ketularan Saka kah? Entahlah.

"Nanti malam tunggu aja. Sekarang masuk gih, istirahat." Ujar mama Riesya sembali mengelus pundak anak bungsuh nya itu.

Riesya berdecak kesal. Lalu ia teringat meninggalkan Gabriel begitu saja. Riesya berjalan menuju ruang tamu dan mendapati sosok kekasih nya itu disana tengah sibuk memainkan ponsel.

"Gab" tegur Riesya yang refleks membuat Gabriel mendongak cepat.

"Hmm?" Deham Gabriel menjawab panggilan Riesya.

"Mau minum apa?" Tanya Riesya datar.

"Gak usah. Sini duduk aku mau ngomong" tukas Gabriel mematikan layar ponsel nya lalu menepuk sofa di sebelah nya. Riesya melepas tas nya dan menuruti ucapan Gabriel, mungkin ia lupa jika ia masih marah dengan Gabriel? Hanya Riesya dan Tuhan yang tau.

Gabriel meraih pergelangan tangan Riesya lembut. Menggenggam nya seperti menyalurkan kehangatan.

"Aku minta maaf ya. " Ujar Gabriel terdengar ambigu meskipun Riesya tau maksut ucapannya.

"Untuk?"

"Karna pura-pura nyuekin kamu 2 hari ini" ujar Gabriel lagi masih menggenggam tangan Riesya. Sedang Riesya masih memutar bola matanya seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Ya" jawab nya singkat.

"Masih marah?" Celetuk Gabriel melepas tangan Riesya dan meletakkan lengan nya di bahu Riesya---seperti memeluk versi tidak langsung nya.

"Nggak kok" jawab Riesya seadanya. Gabriel meraih kepala Riesya dan menyenderkan ke bahu nya. Gini nih kalau orang pacaran, dunia serasa milik berdua, yang jomblo bisa apa.

"Gab" tegur Riesya lirih.

"Ya?"

"Kalau aku minta kamu ngejauh dari Shila, kamu mau nurutin nggak?" Ungkap Riesya sembari melirik Gabriel dari sudut mata nya.

Gabriel kicep. Di satu sisi Riesya adalah pacarnya, sedang disisi lain Naishila adalah teman nya. Tidak bisa kah ia memilih kedua nya?

"Gab. Kok diem?" Tegur Riesya membuyarkan lamunan Gabriel.

Little Star🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang