"Ka Adli! Fatim telat!" Bangun gadis yang disambar kepanikan. "Ya ampun Fatim, kamu baru sadar kalo telat. Buruan mandi, dah jam 07.15 nih!" Ujar ka Adli yang dibalas teriakan keras. "Iya!" Balas Fatim dari atas.
Selepas Fatim bersih bersih badan dan menggunakan baju sekolahnya, langsung lah ia menuju meja makan dan mengambil bekalnya lalu pamit.
"Ka Oman, ayok. Fatim telat!" Seru Fatim memanggil kakak ke 2nya. Oman mengangguk mantap dan langsung menyambar kunci motor sportnya.
o(〃^▽^〃)o
Sampainya disekolah, Fatim benar benar telat. Ia telat 30 menit dari bel tanda masuk. "Ya ampun, telat 30 menit lagi. Heuh!" Dengusnya kesal. "Misi mbak, mbak telat?" Tanya guru yang ada dibelakang Fatim dan memanggilnya dengan embel embel mbak. "Hehe, iya nih bu" Jawab Fatim cengengesan. "Yah, gue telat" Kesal salah satu murid sekolahnya. "Lo? Telat juga?" Tanyanya pada Fatim. Fatim menjawabnya dengan mengangguk. "Eh, mas Fateh. Telat juga ya?" Sapa guru yang tadi menyapa Fatim. "Hehe, iya nih bu" Jawabnya cengengesan juga. "Kalian ibu hukum, hormat ke tiang bendera sampai pergantian pelajaran!" Titahnya. "Yah ibu" Rengek Fatim. "Ga pake lama!" Ujar guru itu. "Hehe, bu Nita kan cantik nih. Baik pula, jangan dihukum ya" Rayu Fateh pada bu Nita. "Hukuman tetap hukuman! Cepat masuk, taruh tas di loker dan hormat di tiang bendera!" Titahnya dengan suara yang sudah rada marah.
Tak pake lama, mereka langsung masuk ke sekolah dan langsung melaksanakan hukuman. Di lapangan sudah lumayan panas karena sudah jam 9 pagi. Harusnya bel pergantian pelajaran sudah berbunyi 20 menit lalu, tapi bel masih belum berbunyi. "Ya ampun, belnya rusak kali ya" Gumam Fatim yang terdengar oleh Fateh. "Hmm, bener juga kata lo. Oh iya, nama lo siapa?" Tanya Fateh sambil mengulurkan tangannya. "Siti Fatimah Adliah, Fatim" Jawab Fatim dan menerima uluran tangan Fateh. 'Ganteng, eh apa sih Fatim' Batin Fatim berkata. "Muhammad Al-Fateh Halilintar, Fateh" Ujar Fateh. "Kelas?" Kini Fatim yang bertanya. "Sebelas IPA 2" Jawabnya santai dan dibalas anggukan dari Fatim. "Lo?" Sekarang Fateh yang bertanya. "Sebelas IPA 3" Jawabnya dan diangguki dari kepala Fateh. "Sudah, hukuman kalian selesai. Besok jangan telat lagi, silahkan masuk kelas" Ucap Bu Nita yang tadi menghukum mereka. Keduanya mengangguk dan langsung mengambil tasnya lalu pergi kekelas masing-masing.
ʕ •ᴥ•ʔ
Bel istirahat berbunyi nyaring, Fatim dan teman-temannya Lutfi, Tara dan Kinan pergi ke kantin untuk menghilangkan pusing yang melanda nya tadi.
"Sumpah gue, Fisikanya ngajak mati dah" Keluh Tara. "Iya tuh, bu Mega ngasihnya ga karuan" Balas Lutfi. "Sama kali, gue juga serasa di apain gitu ama bu Mega" Kini Fatim yang mengeluh. "Coba kalo bukan guru, behh udah gue suruh keluar tuh" Ujar Kinan sambil bergaya membaku hantam seseorang. "Dah lah, makan aja kita" Ujar Lutfi memberhentikan ocehan ocehan temannya itu. "Yaudah kuy" Balas mereka bertiga kecuali Lutfi. Sampainya mereka dikantin, tak ada satu meja pun yang tersisa. "Yah elah, ga ada yang kosong apa" Keluh Tara. "Di kantin rooftop aja yuk" Ajak Kinan. "Rame juga kin, kelas sebelas semua" Sahut Lutfi. 'Eh, itu ada Fateh ama temennya. Numpang aja lah' batin Fatim berkata. Fatim langsung pergi ketempat dimana Fateh dan temannya berada. "Fateh, gue numpang disini boleh ga?" Tawar Fatim lembut. Fateh belum menjawab tapi teman teman Fatim sudah menghampiri Fatim. "Ya ampun Fatim, lo disini rupa- eh, ada Fateh. Maaf ganggu ya teh" Ucap Lutfi. "Ya udah, lo semua duduk disini aja. Disana rame kan" Ujar temannya Fateh, Restu. Fateh hanya mengangguk menyetujui ucapan temannya. "Makasih ya teh" Balas Fatim. Fateh hanya mengangguk. Mereka memakan makanan masing masing yang mereka pesan. "Tim, kok lo ga bilang kita sih kalo lo temenan sama Fateh" Bisik Tara pada Fatim yang bisa didengar Fateh. "Tadi dihukum bareng" Balas Fateh. Tara dan yang lain hanya ber oh ria.
ʕ '•̥̥̥ ᴥ•̥̥̥'ʔ
Jam pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Tapi kelas Fatim masih belum diperbolehkan untuk pulang, padahal sudah jam 15.15. Dan kelas lain saja sudah kosong kecuali kelas Fatim dan yang mengikuti ekstrakurikuler saja. "Bu, kita kapan pulang?" Tanya Lutfi merengek pada Bu Keny. "Ya, selesainya kalian" Jawab bu Keny santai. Ada yang tahu mereka mengerjakan pelajaran apa? Jawabannya adalah pelajaran Kimia wajib yang banyak soalnya adalah 45 nomor, kebayang gak?. "Ya ampun bu, buat PR aja apa" Ujar Rendi ketua kelas. "Kerjakan! Ga usah banyak omong kalian!" Tegas bu Keny karena alasan alasan kelas Fatim. Fatim yang dari tadi diam pun akhirnya angkat suara. "Bu, saya udah selesai" Ucapnya. Satu kelas langsung mencari sumber suara dan ternyata suara Fatim. "Kumpulkan, boleh pulang" Balas bu Keny.
Fatim yang mendengarnya langsung membereskan mejanya dan langsung memangku tasnya di pundaknya. Banyak murid kelas Fatim yang meminta diberi jawaban, tapi Fatim menghiraukan itu.
ʕ≧ᴥ≦ʔ
Fatim melihat seseorang yang ia kenal, dan itu bersama teman-temannya. Orang yang dilihat oleh Fatim pun melihat ke arahnya, dan ternyata itu Fateh. "Eh, tim. Sini" Panggilnya. "E...Eh iya teh" Balas Fatim. "Kok kelas lo yang baru keluar lo doang?" Tanya Fateh. Ya, mereka masih berada di lingkungan sekolah, tepatnya di depan gerbang. "Belum pada selesai ngerjain" Jawabnya biasa. "Mau pulang?" Tanya Fateh dan dibalas anggukan dari Fatim. Fateh yang melihatnya langsung menarik tangan Fatim dan membawanya ke parkiran. "Mau ngapain?" Tanya Fatim. "Naik aja udah" Jawab Fateh tanpa melihat muka Fatim.
Diperjalanan hanya terdengar suara kendaraan yang berlalu lalang di jalan ini. Jam sudah menunjukan pukul 15.30,itu berarti 10 menit yang lalu sudah adzan. "Alamat lo dimana?" Tanya Fateh. "Di jalan Cendrawasih 5" Jawab Fatim singkat. Fateh hanya mengangguk dan mempercepat perjalanannya. Tapi, Fateh malah membawanya ke Toko buku langganan Fatim. Fatim bingung, kenapa Fateh malah membawanya kesini. "Mau beli buku dulu bentar, mau ngikut ga?" Ujar Fateh tapi Fatim hanya diam. Tak lama Fateh pun menarik Fatim kedalam dan membawanya ke rak NOVEL dan KOMIK. Fatim melihat lihat novel dan mengambilnya 3,novel dear Nathan, novel dillan dan novel penghuni surga. Serta 3 komik yang menurutnya menyenangkan, yaitu novel Juki, novel doraemon dan novel Bakabon. Sedangkan Fateh hanya membeli 5 komik naruto dan 3 novel seperti Fatim. Selepas membeli Fateh menghantarkan pulang Fatim dan pulang kerumahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.