Warning Typo!.
Semoga aja besok bisa ke Jepang lagi, biar bisa liatin cowok ganteng –Kinan
***
Beberapa murid sudah terkumpul ditaman hotel, hanya kelas 10 dan 11 Mipa 1-3, sisa kelas hanya menunggu dihotel.
Fatim memasukkan baju-nya kedalam koper karena malam bu Kila —Penanggung jawab bilang jika lusa mereka akan pulang ke Indonesia.
Kinan masih saja merutuki bu Kila karena harus meninggalkan beberapa teman lelaki Jepangnya yang baru ditemuinya kemarin.
"Gak jelas banget sih bu, Kila. Masa harus pisah, padahalkan dia ganteng banget." Tara yang sudah pusing dengan semua celotehan tak bermanfaat Kinan yang membuat telinganya rusak.
"Berisik elah!." Tara mengetuk pintu kamar mandi yang didalamnya ada Lutfi yang tengah mengganti baju.
Keempatnya sudah sepakat tadi malam jika semua yang mereka pakai kecuali baju dari sekolah harus sama. Warna celana sama, kerudung (kecuali Tara) sama, Sepatu sama, Tas serut sama, hingga manset hitam pun sama.
Lutfi sudah keluar dari kamar mandi dengan rapi, tak seperti pagi tadi yang lebih mirip sengan orang utan gak nyisir 5 hari.
Baju yang mereka kenakan adalah baju Merah kebanggaan sang merah putih, Celana cardigan merah maroon, manset hitam, kerudung hitam, tas serut putih, dan sepatu NB hitam-putih.
"Poto dulu yuk, jarang-jarang kita couple t-shirt begini." Semua menjawab pertanyaan Kinan dengan terserah.
Kinan memasang kamera didepan meja rias dan siap memanggil ketiganya.
"Satu—dua." Rupawan dengan gaya berdiri dengan muka cute mereka.
Mengulang lagi hingga akhirnya dapat 15 gaya poto termantap bagi mereka.
"Yuk, turun." Turun ke taman hotel yang berada dilantai dasar cukup memakan waktu yang lama, ±15 menit.
***
"Eh, gila!. Mereka ternyata emang cantik ya." Puji tuhan bagi Rahel yang pagi menjelang siang diberi asupan makanan cewe cantik yang pasti teman se-geng Fatim.
"Muji siapa lo?, Fatim?." Rahel menggeleng kuat saat Fateh ikut berdiri disampingnya.
"Gue nujuk Kinan, yeuh. Cantik ternyata ya mereka." Fahri ikut berdiri disisi kanan Rahel yang kosong dan menatap keempat perempuan sejoli yang langsung kebarisan kelas-nya.
"Emang mereka cantik, cuman ya gitu aja hambatannya." Rahel menoleh 90° dan mendapati Fahri yang menunduk entah kenapa.
Pukulan menenangkan bagi Rahel ia salurkan ke Fahri yang nampak masih mengingat kejadian putus ia dan Lutfi beberapa hari lalu.
"Tenang, bro. Kalau emang lo jodoh Lutfi, pasti allah bakal datengin dia ke lo lagi kok." Fahri mengangguk dan memeluk Rahel dengan rasa terimakasih yang luar biasa.
"Ih, homo lo pada."
***
Restoran kuliner yang akan mereka tuju hari ini adalah restoran Kakiya, yang katanya adalah restoran tiram terenak di Hiroshima.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
AcakKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.