Warning Typo!.
—🐥—
Pagi-pagi sekali di Jepang. Seluruh murid Internasional High School sedang melakukan sarapan pagi atau breakfast. Dengan nasi goreng juga ayam potong, tak lupa dengan telur ceplok juga sambal matah merah.
Berhubung ini masih subuh, dan mentari akan terbit beberapa hari lagi, semua murid keluar dari kamarnya dan berkumpul ditaman hotel, menyambut sang mentari pagi.
Lutfi sudah bersiap dengan kamera polaroid miliknya agar saat terbit ia bisa berfoto ria. Kinan masih mengantuk karena kemarin ia tidur larut di Jepang, dan memutuskan tidur sebentar sembari menunggu mentari. Tara masih mandi dikamar mandi dan akan turun 20 menit lagi. Fatim sudah tak sabar menunggu sang mentari.
"Sehabis makan, kalian siap-siap untuk mengganti baju yang kemarin disablon. Kita akan pergi ke museum bon atom." Ada yang acuh dan ada yang sedikit kaget. Apa bom atom itu masih ada?.
"Tim, liat. Sunrise-nya bagus banget gila!." Suara Lutfi membuat semua menoleh kearah rimur dan mendapati sang mentari yang perlahan keluar dari tidurnya.
Semua mulai mencari ponselnya dan meminta tolong untuk difotokan. Fatim sebenarnya ingin, tapi ia malas jika harus rebutan begini.
"Fatim!, potoin gue dong!. Gece!." Lutfi menarik-narik tangan Fatim ke depan agar dekat dengan mentari.
"Iya-iya, sabar Lutfi." Fatim menaruh piringnya di kursi yang ia duduki tadi dan mmegang kamera polaroid Lutfi.
"Tara mana sih, kan biasanya dia yang tukan poto." Kinan tiba-tiba berada disamping kanan Fatim dengan sendok aluminium yang belum disimpan.
"Nani?." Tara langsung duduk disamping Kinan dan langsung melahap breakfast miliknya.
"Eh, ini fotoin gue dulu. Malah makan lo, sini!." Lutfi langsung memberi kamera polaroid-nya dan bermacam-macan gaya dipakainya.
Menjulurkan lidah, dua jari terangkat, merangkul Kinan yang ikut difotoz hingga adik kelas 10 dibawanya masuk ke foto.
"Giliran temennya aja gak peduli."
—🐥—
Bagaikan tim sepakbola PSSI SURABAYA. Baju hijau terang serta celana jean's putih menambah kesan keren dalam diri murid Internasional High School.
Baju hijau terang bertuliskan 'Student Of Internasional High School Indonesia' indah dibaju bagian punggun mereka. Jean's putih panjang bagi perempuan dan Jean's pendek untuk laki-laki.
Sepatu hitam-putih NB terpakai rapi dikaki mereka. Tak lupa topi hijau terang kebanggaan Internasional High School.
Berjalan melewati keramaian dan juga menjadi pusat perhatian beberapa orang membuat nama sekolah mereka naik sedikit keatas.
Bernyanyi ria menyanyikan lagu-lagu asli indonesia. Berjalan ria melewati jembatan, melewati taman. Hingga sampailah mereka di taman Heiwa Kinen Kouen.
Terdapat terowongan kecil putih yang tingginya ± 2 meter dan lebar ± 5 meter. Didalam terowongan itu terdapat kotak yang entah apa gunanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.