Warning Typo!.
Saking genitnya gue pengen panggil dia ne Genit —Lutfi Nurul.
Happy Reading📑!.
Enjoy💕.***
Ketelatan Fatim bersama Fateh membuat hukuman bertambah 2× lipat dari biasanya. Biasanya, orang-orang yang telat hanya diberikan hukuman, yakni mengelilingi lapangan kebanggaan IHS yang dengan panjang 670 meter dan lebar 430 meter.
Karena secara bersamaan, ditambahlah membersihkan perpustakaan IHS yang panjangnya 112² meter persegi. Lumayan, lumayan berat maksudnya.
"Lagian kamu sih, pake curhat segala lima belas menit pula." Fateh melihat Fatim yang sudah dalam keadaan acak-acak namun cantik.
Ya, ini semua memang salah Fateh. Yang harus curhat selama 15 menit lamanya di toilet umum pinggir jalan menuju sekolah.
Curhat is buang air besar.
"Iya-iya, trus maunya apa?." Fatim berhenti berlari keliling lapangan dan mwmerhatikan Fateh yang disampingnya.
"Ya pokoknya ini semua salah kamu, aku juga gak minta apa-apa." Fatim menyilangkan tangannya didepan dada dan membalikkan tubuhnya kearah berlawanan.
Fateh menarik Fatim agar berhadapan denagnnya. Hap!. Satu pelukan lolos Fateh berikan pada Fatim. Fatim yang terkejut atas tingkah Fateh hanha diam tak berkutik.
"HEH KALIAN!."
***
Sudah telat tambahlah hukuman. Kesalahan ketiga yang mereka perbuat adalah melakukan pelukan tadi didepan ketua Osis yang jomblo.
Lebih tepatmya single.
"Jadi, maksud kalian berginian apa?." Ketua Osis itu menempelkan telunjuk kanan dan kirinya seperti orang berpelukan.
"Ya, karena dia pacar gue dan gue meluk dia. Kenapa?." Fateh bersender dikursi merah ruang bk dengan santainya.
Fatim yang disamping Fateh memukul pelan paha Fateh dan ikut bersender seperti Fateh.
"Sudah tau ketiga pelanggaran anak IHS?." Tanya ketua Osis itu menyilangkan tangannya.
"Satu. Dilarang melakukan hal seksual dilingkungan sekolah. Dua. Tidak berpelukan walaupun agama memperbolehkan. Tiga. Jangan pacaran." Suara Fatim dikalimat terakhir terdengar seperti cicit tikus got yang mengunyah keju.
"Itu tau, terus kenapa pacaran?. Sayang?." Ketua osis itu yang namanya Hamid meng- wink kan matanya pada Fatim menggoda.
"Ya gak usah digoda juga dong." Fateh memundurkan kusi yang Fatim duduki ke belakang kursi miliknya.
"Terserah gue lah, gue ketua Osis ini. Lo siapa?."
"Anak donatur dari nama pak Halilintar Asmid." Hamid membulatkan matanya tak menyangka. Didepannya ini adalah anak donatur tertinggi se asia-eropa.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.