Typo bertebaran!.
•••
Fatim kembali men-cerminkan dirinya didepan cermin kamarnya. Kemeja putih, Jean's hitam, Kerudung segitiga Hitam, sneakers putih, serta bucket hat dikepalanya, tak lupa sling bag hitam menambah menawan dirinya.
Fatim keluar dari kamar dan menuju keluar rumah menunggu Fateh yang menjemputnya. Tak lama Fateh datang dengan motor ninja putih miliknya.
Hampir sama oufit yang dikenakan. Hanya saja, Kerudung dan topi tak Fateh pakai sama sekali, hanya kemeja putih, jeans hitam dan sneakers putih.
"Naik, mau nunggu apa lagi?." Fatim berjalan keluar kawasan rumah dan mengunci pagar.
Fatim menaiki motor Fateh dan memakai helm putih yang dibawa Fateh tadi.
•••
Jalanan tak terlalu ramai pengendara sepeda motor maupun mobil. Hanya saja banyak pedagang kaki lima dipinggiran jalan membuat kemacetan kecil.
Kinantiiy
Kapan nyampe lo?, gue sama Lutfi udah ada.Ftmhadliah
Tara?, kaga ikut dia?.Kinantiiy
Dia kan SD sebelah, gimana sih lo.Ftmhadliah
Ada siapa aja di SD?, bu Mela ada?, kangen gue.Kinantiiy
Ada, nih samping gue.Kinantiiy
Sent a photo.Ftmhadliah
Key, sip.Tiba sudah dirinya di gerbang Sekolah Dasar-nya dulu. Tempat dimana saat peperangan masih hobi-nya.
Fateh memarkirkan motornya di tempat parkir dan menurunkan Fatim. Fatim langsung mencari keberadaan Kinan. Tak sengaja dirinya menemui anak-anak ekstrakulikuler yang sedang dijemur oleh pelatih ekskul.
"Gece, Fateh!. Udah kangen sama bu Mela." Fateh yang sedang menaruh helm-nya terusik karena Fatim menggoyang-goyangkan lengannya.
"Bentar lah, Fatim. Sabar."
Tak sedikit orang-orang sekolah yang hadir saat ini untuk melihat mereka. Cukup banyak, hingga lantai ketiganya penuh yang melihat mereka.
"Hai ka, Fatim."
"Hai ka, selamat datang."
"Hai."
"Halo kakak camtik."
Fatim terus saja menggandeng lengan Fateh berjalan ke kantin sekolahnya dulu. Fateh hanya membiarkan tangannya digandeng erat oleh Fatim.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
DiversosKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.