Typo bertebaran!
•••
Setelah dua minggu Fatim di rawat dirumah sakit, akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang. Terlihat Iyyah, membawa keluar koper Fatim, bunda dan koper dirinya.
Fatim telah berjalan kedalam kamarnya dan tidur ditengah-tengah kasurnya. Angin berhembus sepoi-sepoi dan membut Fatim terhenti akan aktivitasnya, Fatim membiarkan angin itu masuk dan menjelajahi kamar Fatim.
Notifikasi masuk kedalam ponselnya. Kalau kalian tanya bagaimana keadaan Fatim, jawabannya adalah sudah sehat dan 80% ingatannya kembali.
Lutfiaja
Fatim!!, bantuin tugas gue😭. Gila, susah banget Tim😭.Kinantiiy
Dia masih amnesia bego, masa iya langsung boom pinter gituTarauliandini
Sent a voice.
(Lutfi goblokgoblokgoblokgoblok)Ftmhadliah
Lutfi emangnya goblok ya?, setau aku pinter.Lutfiaja.
Au tuh tim. Padahal gue pinter kan?, ini pendukung gue bukan kek lo pada @kinantiiy @tarauliandiniKinantiiy
Dia itu kasian sama lo, gak kek lo yang selalu pelit akan batagor.Lutfiaja.
Ihh, kok pada mojokin kehebatan gue si. Ini matematika gua pusing!!!.Tarauliandini
Sent a voice.
(Lutfi aneh, dah tau samping lo Kiara, si anak jago mtk. Kenapa gak kedia aja sih. Begoblokbegoblokbegoblok lo.)Fatim mematikan ponselnya membiarkan Lutfi yang mengemis-ngemis pada dirinya akan matematika.
"De!, ini ada rombongan cowo berempat!. Pengen jenguk katanya!." Iyyah menggedor-gedor pintu kamar Fatim yang berwarna putih menjadi sedikit rusak akibat gedorannya.
"Suruh masuk aja!." Pintu terbuka. Fateh, Rahel, Restu dan juga Fahri berombongan datang dan masuk kedalam.
"Gue yakin sifat brengsek gue dateng." Fahri menelan air liurnya dan melihat Fatim.
Rahel yang sadar akan tatapan membunuh Fahri pun langsung menutuo tubuh Fatim keseluruhan, tak seluruh hanya sampai pinggang.
Fatim yang tersadar pun membenarkan selimutnya. Fatim kali ini tak memakai hijabnya, masih ada perban yang terbalut dipucuk kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.