Typo bertebaran!.
•••
Fateh sudah siap dengan tas hitam di pundaknya yang berisikan buku-buku kelas penting, baginya.
Tadi Restu bilang jika Tara ingin mengerjakan pr bareng berdua dengan Restu, tapi karena takut dengan cabe tetangga jadilah Fateh dan lainnya ikut, termasuk Fatim.
Fateh menaiki motor ninja milik Saaih dan langsung menuju ke tempat tujuan, Taman Walet. Taman Walet merupakan taman terbesar baginya dan karena namanya Taman Walet, itu berartikan jika taman itu banyak burung walet.
"Hati-hati, leceh dikit rumah sakit menunggu." Saaih menunggu Fateh pergi didepan pintu rumahnya.
"Iya-iya, kayak yang gak pernah lecetin motor gue aja." Fateh langsung menancapkan gasnya 1,5 km/jam.
Saaih hanya menatap kepergian Fateh lalu masuk kerumahnya.
"Fateh dah berangkat, Ih?." Sohwa berjalan mendekat ke Saaih dengan bekal makan ungu ditangannya.
"Baru tuh, anaknya baru aja pergi." Saaih berjalan ke sofa ruang tamu dan langsung menyetel siaran tv.
•••
Baru ada Fatim, Tara dan juga Kinan. Lutfi beserta lelaki lainnya belum menampakkan dirinya. Bilangnya 'kumpul ya jam 10 pagi di taman Walet' tapi apa?, bahkan ini sudah hampir jam setengah sebelas.
"Lama banget sih, katanya jam 10, ini jam 10:27." Tara memakan rotinya kesal, sudah sejam lebih ia menunggu para pengebet waktu.
"ASSALAMUALAIKUM, nyak babeh." Restu datang dengan Rahel disampingnya tak kupa dengan jaket hitam yang selalu dipakai Restu menjadikan ciri khasnya.
"Gue bukan babeh lo." Tara menutup bekal rotinya dan memasukkannya ke tas lalu menukarnya dengan buku.
"Eh, kalau mau cuci tangan dulu, hand sanitizer, masker, jaga jarak 1 meter!." Restu mengerucutkan bibirnya dan duduk disebelah Tara lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Tara.
"Ettt, 1 meter." Tara mengambil menggaris panjang lalu mendorong jauh Restu.
"Ih, masa mau romantis gak bisa sih."
"Iya, gak bisa. Kasian jomblo disini." Kinan menunjuk dirinya menunjuk Fatim lalu menunjuk Rahel.
"Yaudah, lo sama Rahel pacaran, Fatim sama Fateh, Lutfi sama Fahri. Biar pada goblok semua." Tangan Restu mengobak-abik tas Tara dan mengambil bekal Tara dan mencomotnya.
Hendak memakan. "Ett!, cuci tangan!, hand sanitizer!.". Tara mengambil kembali rotinya yang ditangan Restu lalu memasukannya ke kotak bekalnya tadi.
"Kasian itu pacar kamu, Tar. Masa mau makan roti aja gak bisa, pacar macam apalah kau ini?." Fatim menirukan gaya serial india yang bundanya selalu tonton.
"Pacar macam tai lah kau ini." Semua tertawa keras karena Kinan yang sahabatnya menghinanya.
"Widih, belom apa-apa udah rame aja nih." Fahri dan Fateh datang bersamaan dan langsung duduk disamping Restu. Jadilah Restu ditengah-tengah, sedangkan pacarnya disamping Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
DiversosKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.