Warning Typo!
—🙆—
Seminggu telah terlewati, Masalah Fatim dan Tara juga sudah usai dan tak dipermasalahkan lagi.
Seluruh murid kelas 10 dan 11 dikumpulkan di aula sekolah jum'at pagi ini. Semua terdiam saat kepala sekolah, Bu Dian mengambil mikrofon dan siap menceramahi.
Salam serta salam terucap dari mulut bu Dian, dan dipastikan akan terjadi ceramah ala ibu Dian, bukan ala ibu Dede.
"Kaus kaki mu mana, Tara!. Setiap hari sekolah kok gak pake kaus kaki mulu!. Itu juga rambut mu, kenapa gak di rapiin!, panjang sebelah gitu!." Fatim, Kinan, Lutfi serta teman lelakinya mencoba menahan tawanya agar tak pecah.
"Kamu juga, Restu!. Jadi pacarnya kok malah diem aja, bukannya bilangin ke pacarmu!." Diam. Satu sekolah memang tau jika mereka berpacaran, tapi yang tak mereka tau adalah kabar mereka putus.
Setelah Restu, murid lain pun di omeli. Ralat— di ceramahi. Mulai dari perlengkapan seragam, nilai, kebersihan, hingga menceramahi agar tak usil pada pak Yono –Penjaga sekolah.
"Baik, kabar gembira akan menyambut kalian." Barisan kelas 10 hingga 11 mulai berbisik ria ala tetangga, ada yang berharap jika akan studi tour ke korea agar menemui BTS, ada yang berharap agar tak ada kabar tugas gembira agar tak jadi pergi karena ingin berpacaran dengan kasurnya.
"Senin depan rencana-nya kita akan studi tour ke Jepang. Bukan ke korea biar bisa nemuin si Suga-Suga sama si Ekso-Ekso itu!!." Oke, masih rencana belum sebenarnya. Dan, yang sedang mereka pikir kan adalah, kenapa bu Dian bisa tau boyband korea?.
—🙆—
Bel istirahat berbunyi kencang megguncang gedung 10,11, dan 12 IPA. Semua murid berhambur ke seluruh penjuru gedung, termasuk Fatim dan kawannya.
Terlihat ditangga menuju lantai bawah, terdapat anak-anak IPA 2, termasuk Fateh dan kawannya. Semua memakai bandana merah di kepalanya juga dasi yang tak terpakai di lehernya, begitu pun yang lain.
"Fateh." Kinan yang tak melihat keadaan didepannya pun langsung memajukan kepalanya melihat tangga.
"Widih, mantap bro. BUBAR LO PADA?!!!." Seluruhnya langsung kaget dan berhambur pergi, kecuaki Fateh dan kawan lainnya.
Fateh menatap Fatim yang berada 1 meter dari tangga dan juga temannya. Fatim langsung berlari membelah antara Fateh dan Tara langsung menuju lantai bawah —Kantin.
"Tim, FATIM!!." Fateh berlari mengejar Fatim yang berada jauh didepannya. Sangat jauh.
Keenam temannya menatap mereka. Termasuk Lutfi dan Fahri yang beradu cek-cok.
"GUE MAU PUTUS!!!." Lutfi langsung berlari turun kebawah dan meninggalkan Tara, Kinan, Restu, Rahel dan Fahri yang masih tercengang dalam kata-kata Fatim.
—🙆—
Kantin yang ramai membuat Fateh tak dapat menemukan Fatim. Tolonglah, bantu Fateh menemukan Fatim hari ini di kantin ini.
Tak sengaja dirinya menemukan Fatim yang bersama teh Rari di meja pojok berdua membicarakan sesuatu yang tak Fateh ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.