Typo bertebaran!.
•••
Rumah Fatim sedang ramai, lebih tepatnya di ruang keluarga. Temannya beserta teman kakaknya berkumpul kesini untuk menonton drama korea yang sedang naik saat ini.
Fatim dan Kinan sedang membuat pop corn caramel, Kakaknya Adli dan Sohwa sedang memasang proyektor dan layar putih, Ratu dan Caca membawa sofa ruang tamu ke ruang keluarga, Tara dan Lutfi sedang asyik berpacaran disana.
Semua lelaki ikut. Saaih, Rohman, Gaga, Fateh, Restu, Fahri dan Rahel ada di tangga, duduk-duduk manja.
"Bantuin dong yang laki!." Fateh dan Rahel yang tak ada pekerjaan pun pergi kearah dapur dimana Fatim teriak.
"Mau dibantu apa?." Fatim terkejut dan terkekeh.
"Itu coklat yang disana, dilelehin bisa gak?, air taruh ke wajan-."
"Bisa." Fateh langsung melelehkan coklat yang Fatim suruh.
"Gue?, apaan nih?." Kinan langsung menunjuk ke katel yang ia ambil alih dan langsung dialihkan ke Rahel.
"Kalian disitu dulu, gue mau--."
"POKOKNYA DRAKOR!!, GAK ADA BOLA-BOLAAN!."
Terdengar sudah jika itu Adli dan Sohwa sedang meributkan tayangan. Biasa, drakor kan lawannya bola.
Kinan langsung keruang keluarga yang tiba-tiba menjadi bioskop dadakan. Sohwa sedang adu suit dengan Rohman saat ini.
"Yes!, bola duluan!." Rohman langsung kelaptop hitam didekat proyektor dan mengganti menjadi tayangan bola.
"Bunda pu!-." Aisyah tercengang kaget melihat kelakuan semua anak-anak disini.
Bantal sofa dibawah, sofa menghilang diruang tamu dan diganti keruang keluarga, botol minuman teh berserakan dimana-mana dan lainnya.
"Ehh, bunda. Ini semua bang Rohman sama Ka Adli, bun. Mereka yang bikin acara." Rohman menatap kakaknya dan Adli mengangkat bahunya tak tahu.
Aisyah mengambil nafas panjang. "Diberesin nanti, ya?." Aisyah menaruh kresek belanjaannya didapur dan berjalan ke kamarnya.
Semua diam. Hening. Tak ada suara.
Pletak!!.
"ANJING PANAS!!!." Semua menoleh kedapur dan berlari kedapur.
Rahel mengusap-usap tangannya ke air keran westafel disana. Semuanya masih diam.
"Ini kenapa sih, Hel?. Kena katelnya?." Kinan meniup-niup tangan Rahel dan mengambil es batu dikulkas.
"AW!, SAKIT, NAN!." Fateh masih saja santai dengan coklatnya.
"Makannya, dah tau katelnya jatuh diambilnya kaga pake lap, ngeyel si." Fateh memukul tangan Rahel yang terkena katel panas tadi.
"Ish, ini jadinya masak apa nonton drakor nih?!." Saaih kesal karena yang tadinya melihat keributan Sohwa dan Rohman kini menjadi gara-gara Rahel.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.