Warning Typo!
Tahukah orang yang istimewa?. Dihidupku ada dua, ibuku dan kamu —Alga Ramansyah
Happy Reading💕.
***
Pagi-pagi sekali, maksudku siang. Adli sudah rapi dengan baju couple- nya dengan Alga. Hari ini akan ada hari Full time berdua tanpa perecok sekali pun.
Perecok yang dimaksud Adli adalah Fatim dan Rohman, jangan lupakan adik Alga yang namanya Salsa dan Salwa yang kembar. Mereka berempat adalah perecok terkenal sepanjang masa, maksudnya sepanjang umur Adli. Jangan lupakan abang Alga, Rafsan yang selalu menggoda mereka.
Adliah
Aku dah siap👌.Algarmnsyg
Oke bby, see you❤.Adli sekali lagi bercermin untuk memastikan ia cantik atau tidak. Dari nama panggilan Adli memang seperti lelaki, namun jika kalian bertemu dengannya ia jauh dari kata lelaki.
"Ka, lo mau kemana?." Muntaz yang kemarin menginap dirumah keluarga Fatim pun langsung menyelusup masuk kedalam kamar Adli dan duduk di pinggiran kasur Adli.
"Bobogohan." Adli menyisir kembali rambutnya dengan tangannya dan terssnyum depan cermin.
[Pacaran]"Ilih, gak punya pacar juga." Cibir Muntaz yang membuat badan Adli berbalik 180°.
"Ilih, gik pinyi picir jigi. Lo aja gak punya, iri bilang lah." Muntaz memutar badannya malas, sangat malas jika sudah bersama Adli.
"KA, ADA CALON BUPATI HATI!." Calon bupati yang dimaksud Fatim adalah Alga. Karena memang Alga pernah mencalonkan diri sebagai bupati Bandung.
"Iya!." Adli langsung membuka pintu kamarnya dan turun ke lantai bawah menemui bupati hati-nya.
***
Adli yang tertidur didalam mobil, musik Pura-pura lupa —Mahen terputar jelas dimobil Alga, dan Alga yang sibuk menyetir serta menatap jalanan.
Adli bangun seketika karena ac mobil seketika mati.
"Kok dimatiin sih, By?." Alga kembali menyalakan ac mobilnya.
"Lagian kamu tidur kayak bapak-bapak tau, baju pake segala keangkat usap-usap perut kayak orang laper." Adli terkekeh.
"Ya abis perut aku mulus banget, beda ama perut laki yang kayak lemari baju, kotak-kotak pula." Alga melotot tak percaya bahwa Adli kembali meledeknya, dengan sedikit garam penghina.
"Oh, ngeledek aku ya?. Belum tau aja perut aku kayak gimana." Alga hampir saja membuka sedikit baju-nya yang akan menampilkan perut putih mulus kotak-kotak punyanya.
Mata Adli seketika ia tutup dengan kedua matanya dan menghadap jendela mobil Alga. "Ga!. Jangan dibuka!."
"Loh, kenapa?. Takut terpesona ya?, iyalah Alga gitu loh." Alga menyibakkan rambutnya kebelakang dengan jari dengan bumbu kesombongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•°FatFat Story°•
RandomKetelatan mereka saat masuk sekolah membuat mereka menjadi dekat, dan karena hukuman telat juga mereka menjadi berteman. Hingga akhirnya kata 'cinta' keluar dari mulut Fateh untuk temannya Fatim.