Vote and give comments juseyo for the better future of this work.
Kamsahamnida!💚🤗
Happy reading~
****
Sicheng di depanku ini tampaknya tidak berubah banyak semenjak setahun lalu. Ia masih Sicheng yang sama. Polos, pendiam, pemalu dan sedikit tertutup. Ah, satu lagi! Sicheng yang sekarang nyatanya tetaplah Sicheng yang gila belajar.
Lihat saja! Sedari sejam lalu, ia benar-benar serius mengajariku dasar-dasar Bahasa Inggris padahal jelas, aku sama sekali tidak seexcited itu dengan materi-materi yang dipaparkannya. As you know, aku tidak suka belajar. Mau sampai kapan pun akan tetap begituk, meski yaa aku sempat menyeriusinya ketika berjuang untuk masuk kuliah dulu.
Ctak!
"Yo Sicheng! Kepalaku pusing."
Sicheng yang sedari tadi sibuk menulis di papan tulis berukuran sedang yang entah sejak kapan sudah tertempel di dinding kamarku itu, seketika berbalik.
"Kau sakit?" tanyanya yang serta-merta membuatku memutar bola mata malas.
"Iya! Otakku ini sakit sekali kalau terus-terusan kau paksa menerima semua itu!"
Sicheng menggeser tatapannya mengikuti arah telunjukku yang mengacung ke arah papan tulis. Kemudian ia menghela napas pelan.
"Noona, ini bahkan baru 20 persen dari materi yang harus kita pelajari hari ini."
Aku tercengang. Maksudku, tulisan yang entah sudah seperti apa bentuknya itu bahkan sudah memenuhi papan tulis berukuran 2x1 meter tersebut. Lalu apa katanya tadi? Maish 20 pesen?
"Aish!" aku yang keburu kesal memutuskan untuk bangkit dari meja belajarku lalu melemparkan diri ke atas tempat tidur. Kubenamkan kepalaku ke dalam tumpukan bantal lalu tak lagi mengacuhkan Sicheng yang telah bergerak mendekatiku, seperti ingin membujukku untuk melanjutkan ritual mematikan tersebut.
"Hm, baiklah... Kalau kau mau istirahat ya sudah. Kita istirahat sepuluh menit," katanya.
Aku segera bangkit dari posisiku dengan rambut tak berbentuk.
"Kau mau kemana?" tanyaku yang sontak membuat laki-laki yang tadinya hendak meraih segelas soda di dekat mejaku itu serta-merta membeku.
"A-aku mau ambil ini." Sicheng melanjutkan niatnya lalu memilih untuk duduk melantai, bersandar pada kaki tempat tidurku.
"Mau minum bir?"
"AA KK-KAMJAGIYA!" Sicheng melonjak kaget. Rupanya ia seterkejut itu ketika aku yang masih di atas tempat tidur menunduk ke arahnya dan membisikkan tawaran tersebut dari belakang, tepat di depan telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me, Noona! || Winwin NCT [COMPLETED]
Fanfiction[Dianjurkan untuk follow akun penulis terlebih dahulu, beberapa part diprivate] Sinopsis: Sial memang! Aku selalu merutuk kesal karena terlahir satu tahun lebih dulu darinya. Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang adikku, si Jung Jaehyun mesum i...