Hai aku kembali lagi dengan sebuah fast update! Pada senang dong kan ya aku update lagi wkwkwkwkwk.
😙
Makanya, jangan pada pelit vote dan komen biar akunya ngegas buang ngapdet.🔥
Yauda, give ur votes and comments chinggudeul!
💚💚
Happy reading~
■■■■
Kemarin malam, sepulang dari rumah sakit aku langsung menjelaskan semua yang ingin diketahui oleh Jaehyun perihal Taeyong. Aku menceritakan padanya bagaimana soal Taeyong yang mengalami kecelakaan, soal Sicheng yang ikut terlibat dalam mencarikan rumah sakit yang bersedia mengoperasi Taeyong, juga tentang bagaimana ke depannya, aku mungkin akan beberapa kali mendatangi rumah sakit untuk menjenguknya.
Sungguh aku tidak memiliki maksud untuk merajut kembali hubungan dengan Taeyong atau sebagainya. Aku hanya ingin sedikit bertanggung jawab. Memberi dukungan agar paling tidak Taeyong bisa menjalani masa pemulihannya dengan baik. Bukan berarti dengan ketiadaanku maka semua akan menjadi tidak baik. Tidak, hanya saja, Johnny menitipkan pesan padaku semalam bahwa kehadiranku di sisi Taeyong cukup berdampak pada kemajuan penyembuhannya. Well, mari menganggap itu sebagai satu hal baik yang dapat kulakukan untuk mantan kekasihku itu.
Ah ngomong-ngomong, tumben sekali kali ini adikku itu tak menggunakan semua curhatanku kemarin sebagai alat untuk memanasi eomma dan appa. Entah Jaehyun sudah tumbuh menjadi lelaki dewasa sekarang atau dia sedang tidak mood saja mengusikku. Tapi, harus kuakui, semenjak masuk kuliah, Jaehyun lumayan banyak berubah. Dia jadi jarang membawa pacar-pacarnya yang tak pernah kukenal baik itu ke rumah dan juga, dia tak sebanyak omong dulu. Sekarang dirinya hanya membicarakan hal-hal yang penting saja walau tetap, kebiasaannya menggodaku belum sepenuhnya sirna.
"Oy noona, kau melamunkan mantan kekasihmu yang di rumah sakit itu?"
Aku tersentak kecil begitu sebuah bisikan terdengar dari arah samping. Rupanya, Jaehyun yang entah sejak kapan sudah tiba di dapur kini mengambil posisi duduk di bangku meja makan yang tepat berada di sebelahku. Sebuah posisi empuk untuk mengolok-olokku.
"Aish! Tutup mulutmu!" Aku berbisik dengan mata melirik pada eomma yang masih sibuk di depan kompor, tidak jauh dari posisi kami.
"Tidak mau. Aku akan mengadukan soal itu pada appa nanti!"
Ya ampun, padahal aku baru saja memuji bocah tengik ini tapi lihatlah, mulut sampahnya itu tak pernah bisa terkunci rapat. Ini bahkan belum 24 jam semenjak semalam. Benar-benar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me, Noona! || Winwin NCT [COMPLETED]
Fanfiction[Dianjurkan untuk follow akun penulis terlebih dahulu, beberapa part diprivate] Sinopsis: Sial memang! Aku selalu merutuk kesal karena terlahir satu tahun lebih dulu darinya. Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang adikku, si Jung Jaehyun mesum i...