Yosh! Kuapdet lagi!
Vote and give comments for the fast update!
Siders nagajuseyo🔥
Happy reading🤗💚
■■■■
Seminggu sudah berlalu semenjak operasi Taeyong dilakukan dan selama itu pula ia belum sadarkan diri. Aku baru menjenguknya tadi pagi dan dokter bilang, kondisi Taeyong baik-baik saja. Tubuhnya sedang dalam tahap pemulihan yang cukup ekstra dan itulah mengapa, membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menunggu kedua matanya dapat kembali terbuka. Aku juga sudah cukup merasa lega karena orang tuanya sudah tiba semenjak empat hari lalu dan benar-benar menjaganya sekarang. Well, kulihat mereka masihlah ayah dan ibu yang sangat mencemaskan anaknya.
"Ini, kita akan mulai belajar dengan buku ini."
Sedikit tersentak aku mendongak pada Sicheng yang berdiri di dekat papan tulis kecil yang tergantung di dinding. Kemudian mataku bergeser pada sebuah buku tebal yang ia sodorkan padaku. Buku yang tak sempat kami beli saat itu.
"Kau membelinya?" tanyaku lalu menerima buku tersebut. Membalik beberapa halamannya tanpa sekali pun membaca isinya lalu menutupnya kembali.
"Ne, aku membelinya kemarin."
"Kenapa tidak mengajakku?"
Sicheng kemudian menatapku. Dia diam sebentar yang tak kupahami apa maksudnya lalu menjawab, "tidak apa-apa. Kupikir kau sibuk kemarin jadi aku membelinya sendiri. Kebetulan aku sedang berada di mall."
"Woah! Jinjja! Kau ke sana dengan siapa?" Aku tiba-tiba saja antusias. "Hei, jangan bilang kau langsung mempraktekkan ajaranku kemarin!" Kini aku telah memicingkan mata seraya bangkit dari posisi dudukku untuk mendekat ke arah Sicheng yang tampak terkejut.
"A-apanya?" Nah, dia salah tingkah sekarang.
"Sepertinya dugaanku benar." Mataku kian memicing, penuh curiga.
"Be-benar apanya, noona?"
"Kau kencan dengan gadis itu kan?"
"Ha?"
"Cheng Xiao. Kau kencan dengannya kemarin di mall kan?"
Sicheng seperti mencerna kalimatku untuk sejenak, namun aku tak membiarkan bibirnya mengeluarkan sepatah kata pun yang kutebak adalah alasan semata. Ia salah tingkah sekarang dan itu sudah cukup menjelaskan.
"Oke baik aku mengerti!" Aku telah melipat kedua lengan di depan dada.
"Mengerti apanya?"
"Jangan bicara lagi dan beralasan, cukup dengarkan aku." Mengabaikan dahi Sicheng yang terlipat dalam, aku kini menggeret tubuh anak itu untuk duduk di salah satu kursi dekat meja belajarku sementara aku mengambil tempat duduk di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me, Noona! || Winwin NCT [COMPLETED]
Fanfic[Dianjurkan untuk follow akun penulis terlebih dahulu, beberapa part diprivate] Sinopsis: Sial memang! Aku selalu merutuk kesal karena terlahir satu tahun lebih dulu darinya. Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang adikku, si Jung Jaehyun mesum i...