Vote and ngebacot juseyo yeorobun, aku fast update loh ini😌😘
Happy reading~
💚💚💚■■■■
Song recommendation:
🎶Heize - Your Name🎶
(Aku nulis ini sambil dengerin lagu itu👆 berulang-ulang. Kali aja kalian juga mau baca sambil denger lagunya)Setelah mendapatkan izin dari appa, aku pun langsung bergerak ke apartemen Sicheng. Tadinya, sepulang dari kampus, Sicheng sempat bersikeras untuk mengantarku dan menungguiku bersiap-siap untuk ke rumahnya. Tapi, aku menolak. Saat itu perasaanku masih diliputi suasana yang sangat tidak enak. Jadi, aku hanya ingin sedikit space untuk sendiri, makanya aku memilih untuk pulang sendiri dan meminta Sicheng langsung kembali ke apartemennya.
Well, kami sempat sedikit berdebat soal ini karena Sicheng yang bersikeras ingin mengantarku. Tapi setelah kuberi pengertian, akhirnya anak itu mengalah juga.
"Kau serius pacaran dengan Sicheng?" Tiba-tiba saja, Jaehyun yang telah menepikan mobilnya di hadapan pagar apartemen Sicheng bertanya dengan nada serius.
Aku melirik pada adikku yang telah berbaik hati mengantarkanku itu lalu mengangguk pelan. Tentu saja ia pun sudah mendengar kabar itu jadi tak ada alasan bagiku untuk menyembunyikannya lagi. Terlebih, setelah kuperhatikan, sepertinya Jaehyun cukup mendukung keputusanku ini mengingat dirinya yang sama sekali tidak membeberkan kabar ini pada kedua orang tua kami. Bukannya aku tak diberi pacaran, hanya saja jika Jaehyun yang melaporkannya maka ayahku langsung percaya bahwa aku sedang bermain-main dengan laki-laki yang tidak baik. Sudah tabiatnya, Jaehyun hanya akan mengadukan dan menjelek-jelekkan pacar-pacarku yang tidak ia sukai.
"Meski aku tidak sedekat itu dengannya, tapi aku percaya Sicheng orang yang baik. Semoga hubungan kalian baik-baik saja."
Sungguh demi apapun, aku kehilangan kata-kata. Sejak kapan si byuntae kecil ini menjadi baik dan dewasa begini. Tiba-tiba saja aku merasa terharu sendiri. Adik sialanku telah kembali ke jalan yang benar.
"Mukamu itu kenapa?!" Jaehyun sewot sendiri. Agaknya ia ngeri dengan mata berkilat-kilatku yang memandangnya syahdu dan juga bibir yang kukulum sedemikian rupa.
"Aku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar... woah Jung Jaehyun! Adikku, kau sudah besar!"
"Ya ampun apa-apaan ini?!" Jaehyun berupaya melepaskan diri dari kedua tanganku yang hendak menariknya, mendekapnya erat. Memang, sebagai sepasang adik-beradik, aku dan Jaehyun lebih sering terlibat kekerasan dibanding berlaku manis seperti ini. Jadi tidak heran kalau dia geli setengah mati.
Tapi, bodoh sekali! Aku tidak peduli. Dengan satu tarikan keras aku memeluk adikku itu lalu mengecup kepalanya cepat. Sukses membuat ia memaki-maki kesetanan sementara aku terkikik puas dan berlari meninggalkan kursi penumpang di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me, Noona! || Winwin NCT [COMPLETED]
Fanfic[Dianjurkan untuk follow akun penulis terlebih dahulu, beberapa part diprivate] Sinopsis: Sial memang! Aku selalu merutuk kesal karena terlahir satu tahun lebih dulu darinya. Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang adikku, si Jung Jaehyun mesum i...