23. 1st Date? Yash!

2.2K 253 141
                                    

Yuhu!! I'm coming with this chapter!

As usual, dont forget to vote and give comments for the fast update.

As usual, dont forget to vote and give comments for the fast update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading~

💚💚

■■■■

Hubunganku dan Sicheng sudah berjalan selama seminggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubunganku dan Sicheng sudah berjalan selama seminggu. Selama itu, tak banyak yang berubah. Sicheng masih melakoni perannya sebagai tutorku dan aku, tetaplah Jaena yang akan kesulitan menyerap semua pelajarannya. Ngomong-ngomong, sampai sejauh ini belum ada satu pun temanku yang mengetahui soal hubunganku dan Sicheng.

Sebenarnya, kami tidak berniat menyembunyikannya. Hanya saja, berhubung tidak ada yang bertanya ya sudah. Lagi pula aku dan Sicheng masih cukup canggung untuk memamerkan kemesraan di kampus. Yang benar saja, aku bahkan tak bisa membayangkan seperti apa kisruhnya Sejeong, Wendy, Jungwoo, Jinhyuk, Dejun, hingga Seung Youn saat tahu aku memacari mahasiswa baru yang terkenal berotak encer. Belum lagi semengerikan apa bullyan yang akan Jinhyuk berikan. Aku sudah bisa membayangkan, si Lee sialan itu pasti mengolok-olokku.

"Baiklah noona, untuk hari ini itu dulu." Sicheng yang bersuara seketika membuyarkan lamunanku. Aku pun duduk menegakkan punggung, mendongak padanya dengan cengiran maha lebar yang dibalas olehnya dengan seulas senyum simpul.

"Tapi kali ini kau tidak boleh mengelak lagi. Soal di halaman 69 adalah PR yang harus kau kerjakan. Minggu depan aku akan memeriksanya."

Oh, aku lupa mengatakan kepada kalian betapa malangnya nasibku. Meski sudah menjadi pacar, Sicheng tetaplah tutor diktator yang tak berbelas kasih. Bahkan di pertemuan kami Jumat kemarin, ia juga memberiku tugas hapalan. Aku sudah merengek, bahkan sampai menggoda dan mengancamnya dengan sebuah ciuman. Tapi ya mau bagaimana, Sicheng tetaplah Sicheng. Dengan tampang polosnya dia justru menolak jidatku dengan telunjuknya, tanpa mengindahkan permintaanku. Dia langsung pamit begitu saja. Tidak menggubris rengekanku sama sekali.

Teach Me, Noona!  ||  Winwin NCT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang