Taraaaaaaa! Surprise!
🎉🎉
Daebak! Kalian berhasil mecahin challengennya secepat itu dong! Huwa aku terhura.😭💚
Kekeke, nah gitu dong. Pada ngevote! pada bacot. Good gaes good! Senang sekali rasanya ngeliat antusias kalian buat ngedukung cerita ini. Terima kasih banyak!
Btw sorry aku updatenya pagi ini. Sebenarnya tuh mau tadi malam jam2 10 gitu tapi apalah daya paketanku kudu abis duluan🤧😭 mianhae~💚💚💚
Ya udah itu aja bacotanku di mari.
So, happy reading~
Song recommendation:
🎶 SM Station (Jonghyun) - End of a Day (Orchestra Version 🎶
(The song is available in the mulmed, just turn on and listen)
■■■■
Pada dasarnya, rindu tidak menuntut banyak hal. Ia hanya mengharapkan sebuah kabar dan pertemuan. Sesederhana itu memang, tapi entah mengapa justru terasa begitu berat bagiku.
Terlalu banyak pertimbangan yang membuatku berakhir hanya diam, tanpa melakukan apa-apa. Terlalu banyak pikiran bercabang yang mengantarkanku pada garis akhir bersebut ragu. Langkahku tertahan oleh malu. Lalu... rasa bersalah bagai benalu yang tak jua membuatku sadar bahwa sebenarnya bukan ini yang kumau.
Aku ingin Sicheng.
Aku ingin bertemu dengannya dan melupakan semua masalah yang ada di antara kami.
Seharusnya sejak awal, aku memilih untuk menjadi egois. Tapi jika pun begitu, belum tentu semuanya akan menjadi lebih baik. Aku dan Sicheng mungkin akan terjebak pada hubungan yang diteror luka lama. Aku mungkin tidak akan pernah melihatnya sepenuhnya sebagai Sicheng yang tak pernah membuatku merasa bersalah.
Walau sekarang pun aku tak bisa menjamin. Dengan kedua kaki yang telah berlari menujunya ini, akan membuat kami berlabuh pada sebuah akhir bahagia. Aku tak bisa memastikan, bahwa setelah tekad penuhku untuk menemuinya ini akan membuat kami kembali merajut semuanya sedari awal. Tanpa bayang-bayang kelam. Tanpa perlu mengingat yang sudah-sudah.
Tidak ada yang bisa kujanjikan untuk itu.
Namun yang jelas, aku hanya ingin menuruti perasaan yang selama ini telah tertekan oleh ego dan pola pikir berlarut ini.
Aku... akan menemui Sicheng sekarang.
Ting nong!
Dering bel pintu yang kutekan tak jua mendapatkan balasan apapun. Aku sudah berada di depan apartemen Sicheng sekarang. Dan untuk kali kedua, aku menekan tombol kecil yang menempel tidak jauh di depanku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teach Me, Noona! || Winwin NCT [COMPLETED]
Fanfiction[Dianjurkan untuk follow akun penulis terlebih dahulu, beberapa part diprivate] Sinopsis: Sial memang! Aku selalu merutuk kesal karena terlahir satu tahun lebih dulu darinya. Bukan, aku tidak sedang berbicara tentang adikku, si Jung Jaehyun mesum i...