21. A Debt

1.9K 230 123
                                    

Holla Jaena is back!

Vote and give comments for the fast update!

Happy reading~
💚💚💚

■■■■

Begitu kakiku tiba di hadapan pintu ruangan yang kuketahui sebagai tempat Taeyong dirawat, tanpa membuang waktu aku pun langsung membukanya dan masuk ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu kakiku tiba di hadapan pintu ruangan yang kuketahui sebagai tempat Taeyong dirawat, tanpa membuang waktu aku pun langsung membukanya dan masuk ke dalam. Hal pertama yang kutemui adalah sosok Johnny yang menyambutku dengan seulas senyum tipis dan juga Taeyong. Mantan kekasihku itu tampak terbaring lemah di atas bankar. Meski begitu, ia tetap mengusahakan diri untuk menolehkan kepalanya ke arahku. Melemparkan sorot mata terkejut berpadu antusiasnya yang terbingkai dengan satu lengkungan lebar di bibir.

"Dia..."

Atensiku teralihkan pada Johnny yang baru saja melenguhkan satu kata seraya memandang heran ke arah belakangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atensiku teralihkan pada Johnny yang baru saja melenguhkan satu kata seraya memandang heran ke arah belakangku. Alhasil, berbaliklah aku mengikuti arah pandangnya dan menemui sosok Sicheng berdiri di dekat pintu.

Ah matta, aku lupa jika sedari tadi Sicheng memang ikut denganku ke mari.

"Kalian..." Johnny kini menunjukiku dan Sicheng secara bergantian. Wajahnya tampak serius berpikir. "Bukannya dia sudah menghilang sejak tahun lalu?"

"Ah, dia menjadi tutorku lagi semenjak bulan lalu," jawabku cepat lalu mulai menggerakkan kaki mendekati tempat tidur Taeyong.

Sebenarnya, aku tak meminta Sicheng untuk ikut ke mari tadi. Tapi, dia sendiri yang ngotot mengekoriku dengan alasan ia juga ingin memastikan bahwa Taeyong sudah benar-benar siuman. Entahlah, aku tak begitu menggubrisnya tadi mengingat permasalahan di antara aku dan dia memang belum benar-benar clear. Biarlah, yang terpenting sekarang aku harus memastikan bahwa Taeyong baik-baik saja.

"Jangan banyak bergerak dulu," kataku yang telah duduk di dekat tempat tidur Taeyong. Tanganku terjulur, menahan tubuh ringkihnya yang hendak digerakkan untuk duduk. Walau memang, kondisinya yang masih begitu lemah membuatnya tak memiliki banyak daya untuk benar-benar bisa bangkit. Taeyong kembali terbaring dengan wajah cekungnya.

Teach Me, Noona!  ||  Winwin NCT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang