6. Holiday

3.3K 336 39
                                    

Vote and comment as always ya guys~
💚

****

Ujian yang maha melelahkan telah berhasil aku lalui di seminggu kemarin. Entah mengapa aku menjadi sedikit bersungguh-sungguh saat menjawab soal-soal yang diberikan. Mungkin karena aku telah menghabiskan banyak waktu untuk belajar dan rasanya akan sedikit disayangkan jika aku sama sekali tidak berusaha.

Ya, aku sudah melakukan yang terbaik dan sekarang biarkan aku menikmati masa liburanku dengan bebas.

"Ya! Jung Jaena, mau kemana kau?" Sebuah suara bariton berhasil membuat kakiku yang hendak menuruni tangga seketika berhenti.

"Tsk! Apa lagi sih Appa?!"

Kulihat appa yang baru saja menutup pintu kamar utama bergerak ke arahku. Ia menatapku penuh selidik dari ujung kaki hingga ujung kepala lalu memandang curiga pada koper kecil yang berdiri di dekat kakiku.

"Mau pergi kemana? Ini bahkan masih pagi."

Aku mendengus sebal. "Appa! Ini sudah masuk musim liburan jadi jangan larang-larang aku pergi lagi!"

Ctak!

"Awh!" Aku merintih kesakitan seraya melotot tak terima ke arah appa yang baru saja menyentil jidatku dengan telunjuknya.

"Kau ini memang nakal sekali! Appa hanya menanyakanmu mau pergi kemana tapi kenapa jawabanmu begitu?"

"Habis appa selalu melarangku kemana pun semenjak memaksaku belajar!"

"Hei! Appa melakukannya juga demi—"

"Ne ne ne! Baiklah aku sudah bosan mendengarnya!" Jujur, ini mungkin sudah ke seribu lima ratus dua puluh tiga kalinya appa mengatakan alasan tersebut. Aku bahkan sudah hapal tiap hurufnya.

"Jawab dulu pertanyaan appa, kau mau kemana?"

Aku menghela napas, penuh kesabaran. "Aku sudah bilang pada eomma untuk pergi ke Busan, appa. Kupikir eomma sudah mengatakannya pada appa..."

"Ke Busan? Untuk apa?"

"Tentu saja liburan, mana mungkin aku kursus matematika di sana!"

"Ide bagus!"

"Ha?"

"Bawa Sicheng denganmu, kau juga perlu belajar selama—"

"Anni! Anni!" Aku mencoba memejamkan kedua mata dengan pikiran yang turut kutenangkan. "Appa jangan bercanda. Aku sudah lelah dan sebentar lagi teman-temanku akan menjemput. Jadi appa jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal." Aku baru saja hendak menyeret koperku dan cepat-cepat menyingkir dari sana namun kemudian appa menarik outer denimku hingga nyaris membuatku terjungkal ke belakang.

"APPA!!"

"WAE?!"

"LEPASKAN!"

"TIDAK AKAN!"

"LEPAS! AKU MAU PERGI, HUWA!"

"KAU HARUS BAWA SICHENG! Tidak ada waktu libur penuh untukmu! Kau harus mengejar ketertinggalanmu dan mempersiapkan diri untuk ujian suneung!"

"AHHHH SIRREO!!"

"KAU BAWA DIA ATAU TIDAK PERGI SAMA SEKALI?

"APPA!!!"

Rasanya ingin sekali kuledakkan rumah ini beserta appa di dalamnya sekarang juga. Namun baru juga aku hendak mengerahkan seluruh tenaga untuk melepaskan diri dari appa, tiba-tiba saja eomma muncul dan menginterupsi.

Teach Me, Noona!  ||  Winwin NCT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang