25. Feel Strange

1.8K 238 137
                                    

Vote dan bacotnya dibanyakin ya yeorobun🤗😘
Pegangan yang kuat, ombak kecil nih.

Happy reading
💚💚💚

Happy reading💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jae-jaena..." Seiring dengan suara Taeyong yang memecah keheningan, refleks kedua tanganku menolak dada Sicheng lalu memundurkan tubuh.

Sicheng masih menatapku dengan kedua mata kelamnya, seolah apa yang ia lakukan barusan bukanlah sebuah kesalahan. Memang, aku mengakuinya. Hanya saja, dia yang tiba-tiba menciumku di sikon seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa kuanggap normal.

"Ah! Tae-taeyong, kau sudah keluar?" Aku menghadap pada laki-laki yang masih mematung di depan pintu toilet itu. Situasi kami sekarang benar-benar sangat canggung.

"Yang barusan kulihat... apa-apaan itu?" tanya Taeyong. Kini ia menatap sengit pada Sicheng yang kulihat juga memandangnya lurus, tanpa ekspresi.

"I-itu..."

"Seperti yang kau lihat, begitulah adanya." Suara Sicheng membuatku mengalihkan pandang padanya. Untuk sepersekian menit, keheningan kembali merambat di antara kami. Dan aku tidak tahu kata-kata apa yang tepat untuk kuutarakan sekarang. Otakku masih blank.

"Kau pacaran dengannya, Jaena-ya?"

Sebenarnya itu bukanlah pertanyaan yang sulit untuk kujawab namun entah kenapa tiba-tiba saja lidahku kelu. Apalagi ketika melihat Taeyong yang memandangku penuh tuntutan lalu Sicheng yang juga kini menumpukan atensinya padaku. Seolah menunggu jawaban apa yang akan keluar dari bibirku.

"Jaena, jawab aku!" Taeyong agaknya mulai terpancing emosi.

"Geurae..." Aku menghembuskan napasku sebentar. Berusaha menjernihkan pikiranku sendiri. "Aku dan Sicheng pacaran," jawabku akhirnya. Entah mengapa seusai mengatakannya aku merasakan kelegaan yang luar biasa. Jika dipikir-pikir, seharusnya aku tidak perlu merasa gugup atau bingung tadi. Tapi entahlah, yang terjadi tadi begitu tiba-tiba dan aku belum sempat mencerna semuanya dengan benar.

"Mak-maksudmu..."

"Benar, sekarang kami pacaran," kataku lagi dan kini dengan sebuah tatapan berani yang kutujukan pada Taeyong. Bagaimana pun ia harus mengetahui status hubunganku dan Sicheng. Taeyong harus segera mengerti bahwa antara aku dan dirinya sudah benar-benar selesai.

Mendengar pengakuanku yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh Taeyong, laki-laki itu kulihat kini menggerakkan kursi rodanya. Ia mendekati tempat tidurnya yang berada di dekatku, lalu tanpa berkata ia berusaha sendiri untuk berjalan tertatih naik ke atasnya.

Aku baru saja hendak membantu kala kulihat ia nyaris terjatuh, tapi Taeyong menepis tanganku. Ekspresinya berubah kelam. Sekelam pekatnya langit malam yang mendung di luar sana.

Teach Me, Noona!  ||  Winwin NCT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang