7. ACHA

497 31 1
                                    

Seusai pemakaman. Acha, Nova, Arga, Aksa dan kedua orang tua Acha masih berada di dalam rumah itu. Mereka semua bekumpul dan saling berbincang di ruang tamu.

Reni dan Doni ikut hadir untuk menghibur Arga dan Aksa. Mereka berdua juga membantu untuk mengurus pemakaman orang tua nya itu.

Acha menghela nafas berat. Sejak tadi Acha melihat kalau Arga hanya diam dan melamun. Tatapan nya kosong ke arah depan. Acha juga melihat kalau arah pandang Arga menuju kamar mama nya.

Reni, Doni, Aksa dan Nova sudah menghibur Arga. Tetapi Arga masih saja diam dengan wajah datar nya itu.

"Nak Aksa, Arga tante sama om pulang dulu ya sayang. Kalian jangan sedih, " Ucap Reni mama Acha sambil mengelus pucuk rambut Aksa.

Aksa tersenyum dan menganggukan kepala. "Makasih tante, om udah mau ngebantu proses pemakaman mama. " Ucap Aksa.

"Kalian nggak boleh sedih, om yakin kalau kalian cowok kuat, " Ucap Doni menyemangati.

"Arga, tante tau perasaan kamu nak, kamu nggak boleh sedih ya! Kasihan kakak kamu, " Ucap Reni menatap Arga dan bergantian untuk menatap Aksa.

"Kalau kalian mau main ke rumah main aja, rumah kami selalu terbuka buat kalian, " Tawar Doni yang di balas anggukan.

"Acha, Nova mama sama papa pulang duluan ya!." Ucap Reni sambil berdiri yang di susul dengan Doni.

"Iya ma, pa hati-hati di jalan!. " Ucap Kedua nya lalu mencium telapak tangan nya itu.

Lima menit seusai Reni dan Doni pergi Aksa mengajak Nova untuk membereskan barang-barang mama nya itu. Aksa berniat untuk menyumbangkan nya ke panti jompo sama orang-orang yang ada di pinggir jalan.

Acha menatap Arga dengan lesu. Sekarang cowok yang ia kenal dengan seribu kelakuan ya yang nyebelin kini sudah hilang. Arga yang dulu sudah hilang, Arga yang selalu cerewet kini sudah hilang berganti dengan Arga yang lemah.

Acha mendekatkan diri di samping Arga. "Ga?, " Akhir nya Acha membuka mulut untuk bicara.

"Jangan sedih Ga! Gue tau kok apa yang lo rasain. Lo nggak boleh kayak gini!. " Ucap Acha membuat Arga menoleh kearah nya. Namun hanya sebentar.

"Gue nggak bisa Cha, " Ucap nya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Lo yang sabar, mama lo akan sedih kalau lihat lo seperti ini!. " Ucap Acha menyemangati.

"Mana Arga yang gue kenal? Mana Arga yang bawel, tukang resek? Ayo Ga, kembali lagi ke tubuh lo yang dulu!, " Ucap Acha sambil tersenyum.

"Makasih lo udah mau ngurusin gue sama ngurusin mama gue Cha, " Ucap nya yang di balas anggukan kepala oleh Acha.

"Udah santai aja!. " Ucap Acha sambil tersenyum. Arga pun ikut tersenyum.

"Nahh gitu dong senyum, jangan murung aje muka lo. Udah jelek tambah jelek lagi!. " Ledek Acha dengan tertawa meringis.

"Lo nggak pulang kerumah Cha?. "

"Nggak, kenapa emang?. "

"Lo nggak tidur?, "

"Nggak."

"Lo nungguin gue?. " Acha menganggukan kepala.

"Bang Nova nyuruh gue untuk jagain lo, lagian bang Nova ke rumah sakit buat anterin bang Aksa." Jelas Acha.

"Tadi malem badan lo panas banget Ga, gue nggak tega ngelihat lo. Lo ngigo nyebut nama mama lo!, " Ucap Acha.

"Gue minta buat ambilin selimut sama bi Ijah, terus gue bangunin lo untuk minum obat. Tapi lo nya nggak bangun."

"Makin malem lo demam lo tinggi Ga, sampek akhir nya gue ikutan ketiduran di sini. Di deket lo, "

"Terus pas subuh gue minta bang Nova mindahin lo ke kamar lo sendiri, " Jelas Acha membuar Arga membuka mulut tidak percaya.

"Pasti lo sekarang capek banget kan?, "

"Ya lumayan sih, " Jawab Acha sambil menutup mulut nya yang menguap.

"Lo mandi! Gue udah nyuruh mang Ujang tadi pagi buat beliin baju buat lo! Lo mandi terus tidur di kamar depan." Ucap Arga sambil menunjuk tempat yang ia maksud.

Acha tersenyum dan menganggukan kepala. Dia berjalan dan menuruti apa mau nya cowok itu.

🌥🌥

Hay
Semua nya,

Untuk part kali ini pendek ya? Maaf aku nya lagi capek. Tapi tetep nya jangan lupa vote dan comment nya ya😁

ACHA[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang